Bedah Buku dan Promo Film “Cinta Suci Zahrana”

Bedah Buku dan Promo Film “Cinta Suci Zahrana” adalah sebuah agenda yang diselenggarakan oleh Unit Kerohanian Islam Jamaah Shalahuddin UGM bekerja sama dengan Sinemart, Inez Cosmetics, dan Artismuslim.com. Bedah Buku dan Promo Film “Cinta Suci Zahrana” ini dilaksanakan pada 8 Juli 2012 pukul 10.00-12.00.

Bertempat di Ruang Audiovisual Fakultas Kedokteran UGM, acara ini turut mengundang Ust. Habiburrahman El-Shirazy sebagai penulis novel, Meyda Safira sebagai Zahrana, Cholidil Azzam, Faradina, dan Miller. Sasaran dari kegiatan ini tidak terbatas pada mahasiswa atau civitas akademika yang ada di UGM saja, tetapi juga masyarakat luas. Selain di Universitas Gadjah Mada, acara yang diselenggarakan dalam rangka Promo Film “Cinta Suci Zahrana” Goes to Campus ini juga akan dilaksanakan di berbagai universitas yang ada di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Makassar sejak bulan Mei sampai Agustus 2012.

Sosok Zahrana dalam novel karya Habiburrahman El-Shirazy merupakan wanita yang memiliki prestasi cemerlang. Ia telah mendapatkan banyak piagam penghargaan dari dalam dan luar negeri. Namun saat mempersembahkan berbagai prestasi tersebut kepada orang tuanya, ternyata yang diinginkan oleh ayah dan ibunya adalah seorang cucu, yang artinya adalah sebuah keluarga yang diwujudkan dari sebuah pernikahan. Namun Zahrana baru menyadari hal tersebut saat usianya sudah tak lagi muda dan sudah sulit baginya untuk mencari pendamping hidup yang sesuai.

Ide cerita dari novel ini terinspirasi dari kehidupan di era emansipasi wanita. Banyak orang yang sulit untuk mencari pasangan hidup, padahal kariernya sudah sukses. Fenomena inilah yang diangkat dalam “Cinta Suci Zahrana”. Tidak jauh berbeda dengan saat “Ketika Cinta Bertasbih” diluncurkan, di situ romantisme percintaan dua sejoli dengan bumbu-bumbu konflik sangat menarik. Cinta Suci Zahrana pun segera diangkat di layar lebar menyusul sukses karangan Habiburrahman di pasaran dengan segmen remaja. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada peserta di bidang kepenulisan dan seni sinematografi, serta meningkatkan kecintaan dan pemahaman terhadap Islam melalui budaya.