Jadilah Sahabat yang Baik

Apakah Anda memiliki teman? Atau Anda memiliki sahabat karib? Jika Suatu hari teman Anda berbuat salah, apa yang Anda lakukan?

Mengingatkan teman yang berbuat salah tidaklah semudah yang dibayangkan. Ada beberapa faktor yang membuat seseorang sulit untuk mengingatkan atau memberi nasehat pada sahabatnya. Ada perasaan tidak enak yang menyelimuti tatkala ia akan menyampaikan nasihat kebenaran pada sahabat sendiri. TAkut sahabatnya akan marah dan memutusakan persahabatan, membuat canggung dan beribu perasaan tak enak lainnya yang berkecamuk dalam dada. Jika Anda diberi kesempatan untuk jujur, apakah Anda ingin sahabat Anda terjerumus ke lembah dosa akibat kesalahan yang ditimbulkannya atau Anda ingin teman Anda selamat dari dosanya?

Sebagai sahabat yang baik, Anda tentu akan memilih yang kedua.

Ya, sebagai sahabat yang baik, kewajiban kita adalah mengingatkan sahabat kita apabila ia berbuat kesalahan. Kita tidak mungkin terus membiarkan teman kita berkubang dalam perbuatan yang merugikan dirinya dan orang lain, kita pasti ingin agar sahabat kita segera insyaf dan bertaubat akan perbuatan buruknya. Namun, apa daya jika yang terjadi adalah Anda tidak punya kuasa untuk mengingatkannya. Posisi Anda lemah dan tidak punya pilihan selain diam. Apakah dengan diamnya Anda bisa mengubah sikap teman Anda? Tentu tidak.

Kita tetap harus berusaha agar teman kita sadar akan perbuatannya yang keliru. Ingatkan ia akan bahayanya jika dia terus-terusan memelihara kejahatannya tersebut. Misalnya Anda tahu kalau teman Anda berbohong kepada atasan dan memanipulasi dana sehingga merugikan perusahaan tempat Anda bekerja. Sebagai teman yang baik, Anda wajib mengingatkannya jika hal itu meman tidak benar.

Sahaba yang baik buakanlah yang tolong-menolong dalam keburukan. Sahabat yang baik hanya akan mendukung perbuatan baik yang dilakukan oleh sahabanya. Jika ada teman yang gemar berkata buruk, maka kita harus menolongnya untuk tidak lagi mengucapkan hal buruk tersebut dengan mengingatkannya atau menyuruhnya beristighfar. Jangan bosan untuk mengingatkannya selagi Anda bisa mengingatkan. Karena, tugas seorang teman adalah saling mengingatkan dalam kebaikan. Allah SWT berfirman:

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, dan mereka yang saling mengingatkan tentang kebenaran dan saling mengingatkan tentang kesabaran.” (QS Al-Ashr [103]: 1-3).

Kiranya ayat tersebut memotivasi kita untuk selalu menjaga kebenaran dalam hal apapun bagi orang-orang di sekitar kita seperti keluarga, teman, dan rekan kerja kita. Jangan bosan untuk menyeru suatu kebaikan, karena kebaikan tersebut akan kembali kepada diri kita. Allah akan memberikan pahala bagi orang yang menyeru pada kebaikan seperti apa yang dia serukan. Wallahua’lam.