Ringan di Lisan, Berat di Timbangan

Bila kebanyakan orang malas beribadah dengan alasan berat, sejatinya mereka belum tahu bahwa ada amalan yang ringan di lisan namun berat ditimbangan. Amalan ini berupa dzikir yang mudah dilafalkan dan dirutinkan setiap saat karena mudah dihafal. Dzikir tersebut adalah bacaan “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim”.

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam Muqoddimah Al Fath (Fathul Bari), Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan keutamaan hadits tersebut sebagai berikut:

Maksud “dua kalimat” adalah untuk memotivasi berdzikir dengan kalimat yang ringan. Maksud “dua kalimat yang dicintai” adalah untuk mendorong orang berdzikir karena kedua kalimat tersebut dicintai oleh Ar Rahman (Allah Yang Maha Pengasih). Maksud “dua kalimat ringan” adalah untuk memotivasi untuk beramal (karena dua kalimat ini ringan dan mudah sekali diamalkan). Maksud “dua kalimat yang berat di timbangan” adalah menunjukkan besarnya pahala.

Bila kita perhatikan, susunan kalimat dalam hadist diatas begitu pas. Menujukkan betapa Allah SWT menyukai amalan yang tidak memberatkan hambanya. Ringan di lisan namun berat nilainya di timbangan.

Masih malas untuk berdzikir?