Ternyata Begini Ciri-ciri Muslimah Shalihah

Menjadi seorang muslimah yang shalihah sudah tentu menjadi idaman oleh kaum hawa. Mungapa tidak? Muslimah shalihah adalah derajat terbaik dalam Islam. Untuk memperolehnya juga tidak mudah dan kesabaran itu adalah salah satu ciri-cirinya.

Selain itu, untuk menjadi seorang muslimah yang shalihah, haruslah memenuhi beberapa ciri dulu. Lalu apa saja ciri-ciri muslimah yang shalihah itu? Di dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat yang menyebutkan tentang muslimah yang shalihah, salah satunya adalah surat al Ahzab ayat 35, yang menyebutkan tentang ciri-ciri tersebut.

1. Qanitat

Apa itu Qanitat? Qanitat itu artinya sangat patuh dan taat dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah SWT berfirman:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka, sebab itu maka wanita yang shaleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) wanita-wanita yang kamu khawatirkan musyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian, jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar,” (QS. An-Nisa: 34).

2. Shadiqat

Apa itu shadiqat? Shadiqat adalah jujur dan benar, baik kepada diri sendiri, kepada orang lain, serta kepada Allah. Jadi, menjadi seorang muslimah shalihah tentu dia akan berlaku dengan benar kepada semua orang termasuk juga dirinya sendiri. Dan apabila dia berkata, maka apapun yang keluar dari mulutnya adalah ucapan yang benar dan jujur apa adanya.

3. Shabirat

Apa itu shabirat? Shabirat adalah sabar (pantang menyerah, tahan uji, tidak mudah putus asa dan tawakkal kepada Allah). Allah SWT berfirman:

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya,” (QS. Ali-Imran: 159).

Allah SWT juga berfirman:

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,” (QS. Al-Baqarah: 156-157).

4. Khasyiat / Khusyuk

Apa itu khasyiat atau khusyuk? Khasyiat atau khusyuk adalah orang yang selalu memelihara hubungan dengan Allah dalam bentuk yang sungguh-sungguh. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya,” (QS. Al-Mu’minuun: 1-2).

5. Mutashaddiqat

Apa itu mutashaddiqat? Mutashaddiqat berarti mengeluarkan sedekah, zakat, dan infak. Seorang muslimah yang shalihah senantiasa mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap nasib sesama.

6. Sha’imat

Apa itu sha’imat? Sha’imat itu sama artinya dengan berpuasa (Menahan diri dari larangan-larangan Allah). Percaya dan meyakimi perintah Allah, sebagaimana seperti firman Allah.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah: 183).

7. Hafidhat

Apa itu hafidhat? Hafidhat adalah memelihara kehormatan (Tidak hanya dari hubungan terlarang, tapi juga dari perbuatan dan perkataan tercela).

8. Dzakirat

Apa itu dzakirat? Dzakirat adalah selalu mengingat Allah dalam setiap kondisi dan situasi apapun, baik itu senang maupun sedih. Allah SWT berfirman:

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan meningat Allah hati menjadi tenteram,” (QS. Ar-Ra’du: 28).