Menata Diri di Bulan Suci

Alhamdulillah hati terpaut kembali di bulan suci. Saatnya menggapai pintu-pintu Rahmat Illahi. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa ilmu. Saatnya kuatkan hati dan tegarkan diri untuk berlomba-lomba untuk memperoleh Ridha Nya, bukankah di bulan ini pahala bertebarn di mana-mana.

Teringat do’a di Ramadhan tahun lalu, agar kita tersampaikan di bulan ini. Di mana semua amal kebajikan dilipatgandakan pahalanya bagi setiap muslim yang menjalankannya. Sudah saatnya menjalankan ibadah di bulan Ramadhan ini lebih berkualitas dari tahun-tahun sebelumnya, agar ketika bulan Ramadhan berlalu, semangatnya mampu membuat kita istiqomah dalam berkebaikan hingga Allah menyampaikan pada Ramadhan berikutnya. Jika ini adalah Ramadhan terakhir, setidaknya Ramadhan terakhir inilah Ramadhan terindah di sisa usia.

Berikut beberapa tips yang Insyallah dapat membantu agar Ramadhan tidak berlalu tanpa makna:

  • Memenuhi hati dengan maaf

Beberapa hari sebelum Ramadhan, layar handphone dipenuhi dengan SMS sambut ramadhan intinya hampir sama yaitu permintaan maaf atas segala kesalahan sehingga ketika beribadah di bulan Ramadhan hati tidak lagi dipenuhi rasa bersalah dan terkotori oleh balas dendam atas kesalahan di masa lampau.

Sepertinya ini awal yang baik untuk belajar memberikan maaf ketika kita telah disakiti. Karena memaafkan membutuhkan kebesaran hati. Mengingat kembali kisah perjuangan Rasulullah SAW, bagaimana beliau bersabar mengahadapi suatu kaum yang menantangnnya. Beliau seringkali di fitnah, bahkan diusir dari negerinya. Namun itu justru membuat beliau menjadi pribadi yang sabar, pemaaf dan penuh kasih sayang.

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Al Imran:159)

Bukankah lebih baik memaafkan daripada menambah permusuhan. Karena persaudaraan adalah keutamaan umat muslim.

  • Saatnya bertaubat

“Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat  yang sebenar-benarnya”. (QS. AL Furqaan:71)

Tak ada yang dapat menjamin, apakah esok setelah bangun tidur kita masih bernafas. Maka di bulan suci ini datangilah pintu ampunan Allah melalui taubat nashuha sebagai pembuktian diri yang penuh penyesalan. Dan kegelisahan atas dosa di masa lalu mampu membawa kita memohon ampun, mendekatkan diri pada Illahi, hingga setiap tetes air mata penyesalan dapat menurunkan Rahmat Allah.

“Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk”. (QS. Thaha:122)

  • Menjaga lisan

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Hujaraat:12)

Bulan Ramadhan adalah saat dimana semua hawa nafsu harus terkendali. Termasuk nafsu dalam berlisan serta berprasangka. Salah satunya dengan cara menghindari debat kusir tak bermanfaat atau membicarakan aib orang lain. Hal yang sia-sia ketika waktu hanya dihabiskan untuk ghibah. Jika anda bekerja, ghibah adalah salah satu penyebab menurunnya produktivitas. Berapa banyak waktu terbuang hanya untuk membicarakan orang lain. Maka, jadikanlah dzikir sebagai pengingatnya. Agar lisan tak dikotori oleh dosa ghibah, mari latihlah mulai sekarang, agar jika Ramadhan usai, kita tetap istiqamah dalam menjaga lisan.

  • Mengisi hari dengan Al Qur’an

“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. ” (An-Nahl: 89).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf. ” (HR. At-Tirmidzi).

Banyak sekali keutamaan membaca Al Qur’an di bulan Ramadhan, salah satunya adalah satu huruf dari kitab Allah maka satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Maka, jangan sia-sia kan previllage  ini. Gunakanlah setiap waktu untuk mengaji dan mengkaji ayat-ayat Allah. Dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Tumbuhkanlah rasa cinta Al Qur’an di tengah keluarga kita. Biasakanlah membaca surah dan terjemahannya.  Sempatkanlah untuk saling mengkoreksi dan mengingatkan seberapa baik bacaan anda dan keluarga. Lalu perdalamlah ilmu tajwid untuk memperbaikinya. Supaya Allah menurunkan rahmat dan barakahnya.

  • Memperbanyak sedekah

Mengasah hati dengan berbagi kebahagiaan di bulan Ramadhan. Sisihkan rejeki kita untuk mereka yang berhak. Lakukan hal kecil, misalnya menyediakan makanan ifthar tidak hanya untuk keluarga saja tetapi membaginya dengan mereka yang membutuhkan.

Diantara amal shalih yang dianjurkan di bulan Ramadhan adalah memberi makan untuk berbuka.

“Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berbuka puasa maka dia memperoleh pahalanya, dan pahala orang berpuasa tersebut tidak dikurangi sedikitpun. “ (HR. At-Tirmidzi).

Sedekah merupakan penyeimbang sifat manusia yang seringkali ‘berhemat’ agar jauh dari rasa kikir. Beruntung jika seseorang dapat mengubah dirinya lebih pemurah terhadap sesama.

“Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannyadan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al Baqarah: 271)

  • Memanajemen waktu dengan shalat

Jagalah waktu Anda dengan shalat, supaya ketenangan hati pun tetap terjaga. Untuk bulan ramadhan, biasanya beberapa kantor memberikan toleransi yang berbeda untuk waktu shalat. Malah ada beberapa kantor yang melakukan shalat berjam’ah di waktu Dhuhur. Atau bahkan ada beberapa diantaranya di waktu Ashar mereka mengadakan pengajian mendatangkan Ustadz untuk mengisi tausiyah hingga mendekati waktu buka. Meskipun hal ini tidak dilakukan setiap hari. Tetapi mampu membrikan nuansa penyemangat untuk bekerja di bulan puasa.

Bayangkan di tengah kesibukan kita di siang hari Allah memanggil kita untuk beristirahat sejenak melalu ibadah Sholat. Gunanya untuk menyegarkan kembali badan dan pikiran kita. Maka penuhilah panggilan shalat, hal ini membantu agar tubuh tetap segar saat berpuasa.

Jangan lewatkan juga ibadah sunah di malam hari, yang hanya ada saat di bulan puasa yaitu  shalat tarawih.

“Barangsiapa yang mendirikan (Shalat Malam) di bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lampau. ” (HR. Al Bukhari).

  • Luangkan waktu untuk membaca.

Sediakan waktu untuk membaca. Bukankah membaca adalah jendela ilmu. Dibulan ramadhan ini, waktu–waktu terbaik untuk membaca bisa dilakukan di pagi hari setelah shalat Subuh atau setelah menyiapkan mekanan untuk berbuka sambil menunggu bedug Maghrib tiba.

Usahakan buku-buku yang dibaca adalah buku yang bermanfaat. Seperti Fiqih wanita, kisah para kekasih nabi, sirah nabawiyah atau dapat pula mengakses ilmu lewat internet melalui portal media Islam. Pandai-pandailah memlih  portal media Islam, pilihlah yang sering dikunjungi dan di up date supaya semakin banyak ilmu baru yang kita dapatkan.

Saatnya merefleksi diri di bulan suci agar mendapat Ridha Allah semata. Semoga menjadi pribadi yang lebih baik.