Adab-adab Membaca Al-Qur’an yang Harus Kamu Ketahui

Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai petunjuk bagi umatnya. Kitab suci Al-Qur’an juga menjadi mukjizat bagi Rasulullah ini sekaligus merupakan sumber hukum Islam yang pertama.

Salah satu bentuk interaksi yang wajib dilakukan oleh umat Islam terhadap Al-Qur’an adalah membacanya (tilawah). Dalam sebuah hadits disampaikan bagaimana kebiasaan yang dianjurkan Rasulullah dalam membaca Al-Qur’an; yakni khatam Al-Qur’an tidak lebih dari satu bulan dan tidak kurang dari tiga hari.

Dalam membaca Al-Qur’an, ada adab-adab tilawah yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh kaum muslimin, untuk itu mari kita simak bersama adab-adab membaca Alquran sebagai berikut :

ِِِِ1. Adab Membaca Al-Qur’an, Bersuci

sumber : https://buletin.muslim.or.id/

Adab tilawah yang pertama adalah suci, baik badan maupun pakaian. Ini sangat dianjurkkan karena Al-Qur’an adalah firman Allah SWT, yang dimana memiliki makna yang dalam dengan sastra arab yang indah. Nah jika kita membacanya dalam keadaan tidak suci, makan bisa dibilang kita tidak menghormati Al-Qur’an.

Bersuci dapat dengan berwudhu, karena kalau sudah berwudhu kita berarti sudah suci dan bersih. Untuk makan saja kita dianjurkan mencuci tangan, All-Qur’an bukanlah bacaan seperti buku-buku biasa, Al-Qur’an adalah mushaf, barang siapa yang membacanya akan mendapatkan pahala.

Seperti yang difirmankan Allah SWT :

“Tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan” (Q.S. Al-Waqi’ah : 79)

Dr. Yusuf Qardhawi pernah dalam bukunya tentang berinteraksi dengan Al-Qur’an, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Al-Qur’an tidak boleh disentuh kecuali oleh orang-orang yang sudah suci” hadits ini diriwayatkan oleh An-nasa’i, Daruwthni, dan Baihaqi

2. Bersiwak atau menggosok gigi

Dahulu Rasululah mencontohkan bersiwak terlebih dahulu sebelum sholat dan tilawah, tapi di zaman yang sekrang ini karena siwak sudah jarang maka bisa juga di gantikan dengan bersikat gigi terlebih dahulu. Tidaklah pantas membaca kalam Ilahi dengan kondisi mulut yang bau.

3. Tempat yang Pantas

sumber : http://www.alkaaf.net/
A young Bahraini Shiite Muslim girl reads the Koran, Islam’s holy book, during the holy fasting month of Ramadan at a mosque in the village of Sanabis, west of Manama, on July 27, 2013. AFP PHOTO/MOHAMMED AL-SHAIKH (Photo credit should read MOHAMMED AL-SHAIKH/AFP/Getty Images)

Tilawahlah di mana tempat tersebut pantas untuk dijadkan sebagai tepat tilawah kita, jangan sampai dengan tempat yang salah menjadikan kita mendapakan dosa. Tempat yang dilarang membawa dan membaca Al-Qur’an adalah di kamar mandi, karena kamar mandai adalah tempat untuk membuang hajat.

4. Khusyu

Adab tilawah berikutnya adalah khusyu’. yaitu menghadirkan hati saat membaca ayat-ayat Allah SWT. Jika kita membaca surat dari orang yang kita cintai saja demikian penuh perhatian dan tidak melewatkan satu kata pun, meresapi maknanya, dan jiwa terbawa karenanya, maka Al-Qur’an seharusnya lebih dari itu.

PARTNER: Pondok Pesantren Putri Program Tahfidz Quran

Membaca Al-Qur’an seharusnya lebih berkualitas dari itu. Bukankah ini adalah firman Allah SWT, dzat yang telah menciptakan kita? Bukankah ini adalah petunjuk hidup kita? Menghadirkan hati dan merasa bahwa ayat-ayat itu ditujukan secara khusus buat kita adalah jalan mencapai khusyu’.

5. Tenang dan Tenteram

sumber : http://gaulfresh.com/

Adab membaca Al-Qur’an selanjutnya adalah tenang dan tenteram. Tidak dibenarkan membaca Al-Qur’an dengan tergesa-gesa, gugup, atau terlalu cepat. Bukankah membaca Al-Qur’an merupakan dzikir dan dengan dzikir hati kita akan tenang?

Dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d : 28 Allah SWT berfirman “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjjadi tenteram”

6. Mambaca Ta’awudz di Permulaan

Allah SWT berfirman :

“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk” (Q.S An-Nahl : 98)

Ayat ini bisa ditafsirkan untuk membaca ta’awudz terlebih dahulu, karena arti dari membaca ta’awudz adalah “aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”

7. Mambaca Basmalah di Setiap Awal Surat

Mambaca Basmalah di Setiap Awal Surat
sumber : santrigaul.net/

Di setiap awal surat, dianjurkan dan diharuskan membaca basmalah. Pada semua mushaf sudah tercantum basmalah di awal setiap surat untuk memudahkan melaksanakan adab tilawah ini. Tapi ada stu surat yang cukup dengan membaca ta’awudz saja, yaitu surat At-Taubah.

8. Tartil

Di antara adab yang sangat penting dalam tilawah adalah tartil. Yaitu membaca Al-Qur’an secara perlahan dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Allah SWT berfirman :

“Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan” (QS. Al-Muzzammil : 4)

9. Tadabbur / Memahami Kandungan Alqur’an

Tadabbur adalah memikirkan ayat yang dibaca, berusaha secara otomatis untuk memahami Al Qur’an, sehingga dapat melakukan petunjuk Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah SAW pernah menangis pada waktu Shubuh. Ketika ditanya oleh sahabat, beliau menjawab bahwa semalam turun ayat :

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal, (QS. Ali Imran : 190)

10. Sujud bila bertemu Ayat Sajdah

sumber : http://www.embunhati.com/

Termasuk adab tilawah adalah bersujud ketika membaca ayat-ayat sajdah. Jumlah ayat sajadah dalam Al-Qur’an ada 15, yaitu: (Surat dan ayat)

Al-A’raf : 206, Ar-Ra’du : 105, An-nahl : 50, Al-Isra’ : 109, Maryam : 58, Al-Hajj : 18, Al-Hajj : 77, Al-Furqan : 60, An-Naml : 28, As-Sajdah : 15, Shad : 24, Fushilat : 38, An-najm : 62, Al-Insyiqaq : 21, dan Al-Alaq : 19.

Ketika kita bersujud tilawah, Syaitan menangis dan menyadari tempat kembalinya di neraka, sekaligus iri karena orang yang bersujud tilawah ini berhak mendapatkan surga.

Nabi Muhammad SAW, pernah bersabda :

“Ketika Anak Adam membaca ayat-ayat sajdah lalu bersujud, syaitan menangis sambil mengatakan: “Celakalah aku, anak Adam diperintah bersujud maka mereka bersujud dan memperoleh surga, sementara aku diperintah bersujud, lalu aku mendurhakai, maka aku mendapatkan neraka”. (HR. Muslim)

Demikian adab-adab membaca Alqur’an. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan hidayah dan taufiq dari Allah SWT untuk mengamalkan adab-adab ini. Wallaahu a’lam bish shawab.