Alhamdulillah, Ramadhan di Depan Mata

Alhamdulillah sudah bulan Rajab, masih ada waktu untuk mempersiapkan Ramadhan. Tidak bisa dipungkiri bahwa muslimah yang paling ribet mempersiapkan Ramadhan dan tentunya Syawal. Mulai dari memikirkan menu buka dan sahur, hingga membagi THR dan bonus untuk keluarga sampai asisten rumah tangga, tak ketinggalan dhuafa sekitar rumah pun masuk di daftar yang harus kita perhatikan. Nah lho, muslimah harus fokus juga ke ibadah utama di Ramadhan. Agar Ramadhan tak berlalu sia-sia, lalu kita menyesalinya.

Berikut ada langkah-langkah sederhana untuk menyambut Ramadhan:

1. Persiapan Jasmaniah & Ruhiyah Sehat jasmani pangkal dari seluruh lancarnya kegiatan ibadah.
Mulai dari shalat, puasa hingga bekerja. Siapkan kesehatan jasmani kita, antara lain:
  • Mengatur pola makan. Ada beberapa penyakit yang makanannya harus dihindari, misalnya untuk penderita maag dilarang makanan yang mengandung asam berlebih, kacang-kacangan, coklat, dan susu. Untuk pengetahuan lebih lanjutnya, kita bisa membaca buku tentang pola makan dan kesehatan. Mulai mengontrol keinginan menyemil snack bervetsin, dan fast food. Pilihlah cemilan sehat yang bergizi. Jangan lupa untuk mengkonsumsi sayur, buah dan banyak minum air putih. Usahakan pola makan teratur ini berjalan ketika Ramadhan dan setelahnya.
  • Seimbang dalam olahraga. Terbukti olahraga ringan menyembuhkan beberapa penyakit. Misalnya, jalan cepat. Jalan cepat dapat mengontrol peredaran darah dalam tubuh kita. Meringankan pusing, jika kita sering pusing saat beraktivitas. Lakukan olahraga ringan dengan teratur jika belum terbiasa dengan olahraga yang berat.
  • Mengatur pola istirahat. Tubuh kita membutuhkan waktu untuk istirahat, tidur berkualitas, meski hanya 5-6 jam perharinya. Memejamkan mata sekitar beberapa menit disela-sela aktivitas, mampu mengurangi stress. Karena berpuasa di bulan Ramadhan bukan hanya menahan haus dan lapar, maka kesehatan ruhiyah yang paling utama diperhatikan. Kesehatan ruhiyah yang mendukung berkualitasnya aktivitas kita.

    Membersihkan hati melalui tilawah Al Quran dan membaca pula terjemahannya. Membersihkan harta dengan shodaqoh. Serta introspeksi kehusyukan shalat kita. Sehingga shalat mampu mengendalikan hati dan nafsu kita, membuat kita lebih sabar dan mampu menahan amarah. Jangan lupa muhasabah di sepertiga malam, untuk melembutkan hati, meminta ampunan disetiap khilaf kita. Selain itu tetap jalankan puasa sunnah Senin Kamis dan amalan lain di Bulan Rajab dan Sya’ban. Sehingga saat Ramadhan, kita menjalani puasa dengan ringan, fokus untuk memperbanyak khatam Al Qur’an, dan dimudahkan i’tikaf di masjid. Serta lebih mudah untuk menjalankan puasa sunnah di bulan Syawal.

2. Menyelesaikan hutang-piutang. Jika kita punya hutang ke saudara atau teman, hendaknya cepat diselesaikan, atau diangsur kalau pendapatan kita harus dibagi-bagi. Yang penting kita mengkonfimasi kesanggupan kita untuk membayar kepada mereka. Sebaliknya, perjelas pula jika kita mempunyai piutang. Bab hutang piutang hukumnya ada di Al Qur’an, atau kita bisa bertanya langsung pada ahlinya yang lebih mengerti, agar hutang-piutang diselesaikan dengan baik.

3. Mulailah menyiapkan bonus dan THR (Tunjangan Hari Raya) untuk karyawan yang bekerja dengan kita, untuk keluarga terdekat, orang tua dan mertua. Belanja bingkisan yang akan dibagikan sekarang. Sehingga ketika Ramadhan, kita tak lagi memikirkan THR dan bingkisan. Siapkan pula shodaqoh harian di Ramadhan. Kebahagiaan menyambut Ramadhan bukan milik kita sendiri, pastikan orang lain pun merasakan kebahagiaan yang sama.

4. Mulai menyiapkan menu untuk buka puasa dan sahur. Bagi muslimah pekerja dan juga Ibu rumah tangga, saatnya browsing dan bertanya kepada keluarga atau teman yang pintar memasak tentang menu andalan nan simple. Tentu ilmu mereka juga menambah catatan resep kita. Sehingga kita lebih semangat mengatur menu makanan untuk keluarga.

5. Mulai mencari info tentang pesantren kilat untuk si buah hati. Hal ini sebagai persiapan untuk mengisi liburan Ramadhan. Atau bisa juga kita membuat jadwal yang menyenangkan untuk si buah hati berliburan dirumah selama Ramadhan. Misalnya, kajian sebelum buka puasa yang bisa diisi oleh Ayah, Ibu atau anak dan  keluarga lain yang tinggal dirumah kita.

6. Menata isi rumah. Buka lagi isi lemari baju, sisihkan mana yang layak pakai namun sudah lama tak dipakai. Keluarkan, lalu bagikan. Selain lebih bermanfaat, lemari tampak lebih rapi. Hal ini juga berlaku ke isi rumah yang lain. Sisihkan atau buang barang yang tak dipakai. Menumpuk barang yang tak berguna membuat rumah tampak penuh, berpengaruh pada ibadah yang tak fokus. Dan kita lebih mudah menjaga kesucian di dalam rumah. Ramadhan tampak lebih hangat jika tatanan rumah baru lagi. Memindah posisi sofa, atau menulis kalimat penyemangat menyambut Ramadhan di ruang keluarga. Agar seluruh penghuni rumah benar-benar merasakan kehadiran bulan yang istimewa. Dan setelah Ramadhan kita siap menjalani aktivitas dengan lebih baik.

7. Jalin silaturrahim dan penuhi janji yang tertunda. Kita tak luput dari khilaf dan alpa akan sebuah janji, coba diingat-ingat janji apa yang kita berikan kepada orang lain, tunaikan janji tersebut. Jika tidak ingat, maka lakukan silaturrahim. Mengunjungi saudara dan saling memaafkan, agar Ramadhan kita jalani dengan hati kembali suci dan tak ada hati yang terluka oleh perbuatan kita.
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di  antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkan itu, pada hari lain. Allah Menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak Menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah:185)  Manfaatkan waktu dan segala aktivitas dengan berdzikir. Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan dengan hati gembira. Dan dimampukan untuk meraih Ridha-Nya di bulan penuh dengan kemuliaan tersebut.Marhaban Yaa Ramadhan..
Oleh: Fayza Sari