Do’a yang Dianjurkan Dibaca Pada Malam Lailatul Qadar

Lailaut Qadar adalah malam dimana malam ini lebih baik dari pada seribu bulan, malam lailaut qadar hanya terjadi pada bulan Ramadhan. Pada malam ini adalah malam yang sangat spesial karena malam lailatul qadar juga ada pada dalam Al-Qur’an.

Tepatnya jus 30, Surat Al-Aqdr ayat 1-5, dalam surat ini dijelakan mengenai pengertian bahwa malam itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu juga turun Al-Qur’an, malam itu juga turun para malaikat-malaikat, dan juga malaikat Jibril untuk mengurus semua urusan.

malam lebih baik dari pada seribu bulan
sumber : https://alphacoders.com

Pada malam itu kita sebagai umat muslim dianjurkan untuk membaca do’a, seperti hadits Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut :

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ  قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang harus kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Hadits diatas yang dibawakan oleh Imam Tirmidzi pada bab “Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah”, selain itu Ibnu Jahar juga pernah menulsikan dalam kitab Bulughul Marom, di hadits nomor 706.

Ulama meemberikan penjelasan tentang hadits diatas adalah anjuran untuk membaca do’a yang diajarkan oleh Nabi. Do’a yang sangat singkat ini memiliki makna yang dalam. Do’a itu menjelaskan tentang ketundukan seorang hamba kepada Allah dan manusia tidak bisa luput dari salah dan dosa.

Seharusnya meminta ampunan dan merendahkan diri pada Allah tidak hanya pada malam lailaut qadar saja, atau bulan Ramadhan saja, tapi setiap hari dimana manusia berbuat salah dan lupa setiap harinya.  Karena Nabi Muhammad saja dalam sehari biasa memohon ampun sebanyak 70 – 100 kali.

malam lailatul qadar
Sumber : http://stuffpoint.com/

Ibnu Rajab pernah berkata tentang pembahasan do’a (ampunan) pada malam lailatur qadar :

و إنما أمر بسؤال العفو في ليلة القدر بعد الإجتهاد في الأعمال فيها و في ليالي العشر لأن العارفين يجتهدون في الأعمال ثم لا يرون لأنفسهم عملا صالحا و لا حالا و لا مقالا فيرجعون إلى سؤال العفو كحال المذنب المقصر

‘dan dianjurkan untuk banyak memohon ampun pada Allah pada malam lailaut qadar, usai sebelumnya semanga beramal pada malam-malam Ramadha dan juga di malam sepuluh terakhir. Karena orang yang ari adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam beramal,tapi ia meanggap bahwa perbuatan yang ia lakukan bukanlah perbuata yang baik, dengan itu ia banyak memohon ampun kepada Allah ibarat orang yang penuh dengan dosa’

Hadits nabi tentang do’a diatas memberitahu bahwasanya do’a di malam lailaur qadar merupakan do’a yang muustajab, sehingga Aisyah bertanya kepada Rasul tentang do’a apa yang harus dipanjatkan kepada Allah SWT.

Pada hadits itu juga menjelaskan jika kita berdo’a di awali dengan tawassul nama-nama Allah. Seperti adab dalam berdo’a yaitu memuji Allah SWT terlebih dahulu. Seperti pada hadits di atas memuji dengan “Allahuma innaka ‘afuwwun” yang artinya Ya Allah yang Maha Pemberi Maaf.

Pada do’a tersebut juga menerangkan bahwa Allah memiliki sifat Maha pemaaf, kata afwu bearti memaafkan dosa yang dilakukan oleh hamba. Jadi jangan pernah takut dosa kita atau perbuatan salah kita tidak diampuni, asalkan kita memohon ampun dan betaubat.

Semoga dalil atau hadits diatas bermanfaat dan menjadikan kita manusia lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya. Sesuatu yang baik akan dibalas dengan yang baik pula begitupun sebaliknya, jadi lakukanlah kebaikan maka Allah akan membalas setiap kebaikan yang kita lakukan.