Gambar Gerhana dan Sudut Pandang Dalam Islam

Gambar Gerhana – Gerhana merupakan fenomena yang terjadi ketika sebuah benda angkasa bergerak kedalam bayangan benda angkasa lainnya. Gerhana terbagi menjadi dua, yakni gerhana matahari dan gerhana bulan. Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak diantara bumi dan matahari. Sedangkan gerhana bulan terjadi ketika seluruh atau sebagian bulan tertutup oleh bayagan bumi.

Dalam Islam sendiri dianjurkan untuk melakukan shalat gerhana ketika fenomena gerhana terjadi, baik itu gerhana bulan maupun gerhana matahari. Adapun keutamaan mengerjakan shalat tersebut tertuang dalam hadits berikut:

Dari Abu Bakrah Radhiallahu Anhu:

Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu terjadi gerhana matahari. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berjalan cepat sambil menyeret selendangnya hingga masuk ke dalam masjid, maka kami pun ikut masuk ke dalam masjid. Beliau lalu mengimami kami shalat dua rakaat sampai matahari kembali nampak bersinar. Setelah itu beliau bersabda:

“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan berdoalah hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 1040).

Gambar Gerhana

Berikut adalah beberapa gambar gerhana, yang kami rangkumkan juga bersama fakta-fakta tentang gerhana berdasarkan sudut pandang umum dan juga sudut pandang Islam.

Gambar Gerhana Bulan

gambar gerhana
dw.com
google images
gambar gerhana bulan
beritadaerah.co.id

Tuntunan Islam, ketika kita melihat fenomena gerhana. baik itu gerhana bulan ataupun gerhana matahari. Dianjurkan untuk melakukan 7 hal ini (berdasarkan hadits-hadits tentang gerhana, diantarnya: Shalat gerhana, berdo’a, berIstigfar, Bertakbir, Berdzikir, Bershadaqah dan memerdekakan budak. (Lihat HR. Al-Bukhari no. 1040, 1044, 1059, 2519; Muslim no. 901, 912, 914)

Gambar Gerhana Matahari

detiknyuus.blogspot.com
www.panorama-magz.com
kriminalitas.com

Dalam Sirah Nabawiyyah gerhana terjadi juga pada jaman Nabi Rasulullah, dalam riwayat tercatat gerhana matahari terjadi sebanyak 6 kali dan yang paling banyak adalah peristiwa gerhana Matahari Cincin yang salah satunya bertepatan pula dengan hari menginggallnya Ibrahim bin Muhammad di Madinah al-Munawwarah. Saat itu Rasulullah pun meluruskan pendapat dari orang-orang yang mengaitkan gerhana dengan kematian manusia ataupun peristiwa lainnya.

Al-Mughirah bin Syuaib berkata: “Pada masa Nabi Muhammad SAW pernah terjadi gerhana matahari, yaitu di hari meninggalnya putera beliau, Ibrahim.” Orang-orang lalu berkata: “Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim!”, Maka Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya , matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, shalat dan berdoalan kepada Allah” (Shahih Bukhari, 985).

Ada dua istilah dalam dalam penyebutan gerhana. yakni  khusuf al-Qamr dan khusuf al-Syams,  khusuf al-Qamr digunakan untuk penyebutan gerhana bulan sedangkan khusuf al-Syams adalah penyebutan untuk gerhana matahari. Sedangkan hukum dari shalat ini adalah Sunnah Muakkadah.

Sebagaimana Firman Allah dalam surat al-Fusshilat (37) :

“Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang, serta adanya matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari atau bulan, tetapi sujudlah kepada Allah yang menciptakan keduanya”.

Fenomena atau kejadian alam yang langka tersebut seharusnya menuntun manusia agar lebih ingat pada Allah SWT, Dialah yang telah menciptakan alam semesta ini beserta isinya dan segala proses menakjubkan didalamnya.

Untuk itu perbanyaklah amalan-amalan dan hal-hal yang sebagaimana yang ada dalam tuntunan agama Islam. Bukannya menyibukan diri dengan hal-hal keduniawian yang tak jelas untuk siapa peruntukannya.

Maka jika kamu melihatnya (gerhana) berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, bersedekahlah serta shalatlah”(Hadis riwayat Bukhari).