Hadits-hadits Lemah Seputar Keutamaan Puasa Rajab

Di awal kitabnya yang berjudul Izhharul ‘Ajab fii Bida’i Syahri Rajab hal. 7-28, ‘Uqail bin Zaid Al Muqthiri -hafizhahullah- menyebutkan 29 hadits mengenai keutamaan bulan Rajab, 20 hadits di antaranya berkenaan dengan keutamaan berpuasa di bulan Rajab. Akan tetapi semua hadits-hadits tersebut beliau hukumi sebagai hadits yang lemah -tidak ada satupun yang shahih-, bahkan tidak sedikit di antaranya yang merupakan hadits palsu.

Berikut kami akan nukilkan sebagian di antaranya:

1. Memperoleh Keridhaan Allah Terbesar

Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu ‘Anhu secara marfu’, “…Barangsiapa yang berpuasa di bulan Rajab karena keimanan dan mengharap pahala, maka wajib (baginya mendapatkan) keridhaan Allah yang terbesar.”

Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata dalam Al Maudhu’at (2/206), “Ini adalah hadits palsu atas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Ala Alihi wa Sallam.”

Dan hadits ini juga dinyatakan palsu oleh As Suyuthi dalam Al La`alil Mashnu’ah (2/114), Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ajab, dan Ibnul Qayyim dalam Al Manar hal. 95.

2. Memperoleh Hisab yang Mudah

Dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu secara marfu’, “Barangsiapa yang berpuasa 3 hari di bulan Rajab, Allah akan menuliskan baginya (pahala) puasa sebulan. Barangsiapa yang berpuasa 7 hari di bulan Rajab, Allah akan menutup baginya 7 pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa 8 hari di bulan Rajab, Allah akan membukan baginya 8 pintu surga. Barangsiapa yang berpuasa setengah bulan dari bulan Rajab, Allah akan menetapkan baginya keridhaan-Nya, dan barangsiapa yang Allah tetapkan untuknya keridhaan-Nya maka Dia tidak akan menyiksanya. Dan barangsiapa yang berpuasa Rajab sebulan penuh, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.”

Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata, “Ini adalah hadits yang tidak shahih”, dan beliau menyebutkan bahwa di dalam sanadnya ada rawi yang bernama Aban –dan dia adalah rawi yang ditinggalkan haditsnya (Arab: Matruk)- dan ‘Amr ibnul Azhar –sedang dia adalah seorang pembuat hadits palsu-. Semisal dengannya dinyatakan oleh As Suyuthi dalam Al La`alil (2/115).

3. Senilai Puasa 1000 Tahun

Dari ‘Ali Radhiyallahu ‘Anhu secara marfu’, “Barangsiapa yang berpuasa satu hari darinya –yakni dari bulan Rajab- maka Allah akan menuliskan baginya (pahala) berpuasa 1000 tahun.”

Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata, “Ini adalah hadits yang tidak shahih.” Di dalam sanadnya ada rawi yang bernama Ishaq bin Ibrahim Al Khatli, seseorang yang diangap pemalsu hadits. Oleh karena itulah hadits ini dinyatakan palsu oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dan Imam As Suyuthi.

4. Senilai Puasa 1 Bulan

Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘Anhu secara marfu’, “Barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab, maka (nilai puasanya) setara dengan puasa sebulan ….”

Di dalam sanadnya terdapat Al Furat ibnus Sa‘ib, Ibnu Ma’in berkata tentangnya, “Tidak ada apa-apanya (Arab: Laisa bisyay‘in)”, Al Bukhari dan Ad Daruquthni berkata, “Ditinggalkan haditsnya (Arab: Matruk).” Dan hadits ini dihukumi palsu oleh As Suyuthi Rahimahullah dalam Al La`alil (2/115).

5. Memperoleh Buah-buahan dan Sutra dari Surga

Dari Al Husain bin ‘Ali Radhiyallahu ‘Anhu secara marfu’, “Barangsiapa yang menghidupkan satu malam dari Rajab (dengan ibadah) dan berpuasa satu hari (darinya), maka Allah akan memberi dia makan dari buah-buahan surga dan Allah akan memakaikan dia sutra dari surga ….”

Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata, “Ini adalah hadits palsu, yang tertuduh memalsukannya adalah Hushain.” Imam Ad Daruquthni berkomentar tentang orang ini, “Dia sering membuat hadits (palsu).”

6. Senilai Ibadah 700 Tahun

Dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu secara marfu’, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari Kamis, Jum’at, Sabtu di setiap bulan haram, maka akan dituliskan baginya ibadah 700 tahun.”

Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata, “Kami meriwayatkannya dalam Fawa`id Tammam Ar Razi dan di dalam sanadnya terdapat rawi-rawi yang lemah dan yang tidak dikenal.”

7. Akan Minum dari Sungai Rajab

Dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu secara marfu’, “Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah sungai yang bernama Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu. Barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab maka Allah akan memberi minum kepadanya dari sungai tersebut.”

Hadits ini dari jalan Manshur bin Zaid dari Muhammad ibnul Mughirah, Adz Dzahabi berkata tentang Manshur, “Tidak dikenal dan haditsnya batil.” Dan Ibnul Jauzi berkata –setelah membawakan hadits ini dalam Al ‘Ilalul Mutanahiyah (2/555)-, “Hadits ini tidak shahih, di dalamnya ada rawi-rawi yang majhul, kami tidak mengetahui siapa mereka.”

8. Puasa Sunnah Rasulullah Seperti Puasa Ramadhan

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu beliau berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Ala Alihi wa Sallam tidak pernah berpuasa setelah Ramadhan kecuali pada bulan Rajab dan Sya’ban.”

Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar, “Ini adalah hadits yang mungkar dikarenakan Yusuf bin ‘Athiyyah, dia adalah (rawi) yang sangat lemah.”

9. Penghapus Dosa Selama 60 Bulan

Dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu secara marfu’, “Aku diutus sebagai nabi pada tanggal 27 Rajab, barangsiapa yang berpuasa pada hari itu maka hal itu merupakan kaffarah (penghapus dosa) selama 60 bulan.”

Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata, “Kami meriwayatkannya dalam Juz min Fawa`id Hannad An Nasafi dengan sanad yang mungkar.”

10. Mendapat Pengampunan Selama 10 Tahun

Dan dalam hadits ‘Ali secara marfu’, “ … Barangsiapa yang berpuasa pada hari itu dan berdo’a ketika dia berbuka maka hal itu merupakan kaffarah selama 10 tahun.”

Al Hafizh berkomentar tentangnya, “Kami meriwayatkannya dalam Fawa`id Abil Hasan bin Shakhr dengan sanad yang batil.”

Abu Muawiyah