Kekuatan Doa dalam Halaqah Tarbawiyah

Malam ini, kawan saya berkisah suatu kejadian yang semoga menjadi inspirasi kita. Kawan saya itu adalah seorang murabbi yang memiliki kelompok binaan atau halaqah tarbawiyah, walaupun anggotanya sedikit, namun cukup rajin rutin kehadirannya.

Salah satu di antara binaan tersebut, masih sangat sulit membaca Al Quran. Setiap giliran tilawah, selalu menghabiskan waktu lama karena mutarabbi tersebut (sebut saja si Fulan) terbata-bata mengeja Al Quran kata demi kata, bahkan kadang huruf demi huruf.

Sebagian mutarabbi lain merasa hal itu memperlama durasi halaqah. Kawan saya, sang murabbi, tetap keukeuh, bahwa yang lain kudu sabar; semua punya jatah tilawah yang sama, yakni 1 halaman. Walaupun salah satu diantara mereka harus memakan waktu lebih lama.

Suatu hari, untuk menyemangati si Fulan tadi, kawan saya yang murabbi itu bilang, “Saya doakan antum, akhi. Semoga segera naik haji atau umrah ke Baitullah. Di sana, antum berdoa di Multazam agar menjadi guru tahfizh Al Quran!”

Semua yang mendengar tersenyum, termasuk si Fulan. Karena boro-boro jadi guru tahfidz, membaca Al Quran saja sangat sulit.

Namun ternyata kawan saya tadi tidak bercanda. Betul-betul d doakan mad’unya tadi untuk dapat berkunjung ke Baitullah. Dan benar, ternyata beberapa bulan kemudian, si Fulan berangkat umrah bersama keluarga besarnya; dibayari salah seorang kerabat karena ada satu anggota keluarga berhalangan ikut..

Subhanallah…

Lalu benar, si Fulan berdoa di Baitullah agar menjadi guru tahfizh Al Quran. Dan Maha Kuasa Allah, lebih setahun dari doa kawan saya tadi, si A kini benar-benar menjadi guru tahfizh Al Quran. Suaranya indah mirip Imam Masjidil Haram, Imam As Sudais.

Dan kini setiap halaqah, gantian kawan saya, murabbi-nya sendiri, yang dikoreksi bacaan Al Quran-nya.

Ini kisah nyata. Kisah tentang kekuatan doa dan ukhuwwah dalam halaqah tarbawiyah. Ingatlah dengan hadits Rasulullah akan hadirnya para malaikat-malaikat yang duduk bersama di dalam majelis dzikir. Mereka turut mengaminkan doa-doa yang dipanjatkan di sana.

Hadits yang dimaksud adalah hadits riwayat Al Bukhari, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan, dan mencari-cari majelis dzikir, jika mereka mendapati suatu kaum yang berdzikir kepada Allah mereka memanggil teman-temannya seraya berkata; ‘Kemarilah terhadap apa yang kalian cari.’ Lalu mereka pun datang seraya menaungi kaum tersebut dengan sayapnya sehingga memenuhi langit bumi.”

Afwan Riyadi Widiyanto