Ketika Suami Merasa Diabaikan

Anak-anak, urusan rumah tangga, dan kesibukan kerja bisa menyita perhatian para istri sehingga terkadang menyebabkan suami merasa diabaikan. Suami merasa tidak lagi mendapatkan prioritas perhatian dari istri.

Penulis buku ‘The Pathway to Love’, Julie Orlov menyatakan, “Seiring berkembangnya usia pernikahan, kadang laki-laki merasa mereka hanya dianggap penting dalam urusan bayar-membayar.”

Oleh karena itu penting bagi para istri untuk membuat suami tetap merasa diperhatikan dan diprioritaskan. Caranya, luangkan waktu untuk mengobrol dan mengikuti kemauan suami.

Dalam obrolan itu coba bahas hal-hal yang santai dan menyenangkan. Jangan terfokus membicarakan urusan anak, tagihan SPP, tagihan listrik, serta beras dan gula yang menipis.

Ketika suami tengah asyik menceritakan suatu urusan pekerjaan atau urusan teman yang menurutnya menarik, fokuskan perhatian pada ceritanya itu. Jangan menyela atau membuatnya badmood.

Meluangkan waktu khusus untuk memperhatikan dan membersamai suami akan membuat suami nyaman dan percaya bahwa dirinya tetap menjadi prioritas.

Para istri harus menghentikan dulu apapun yang sedang dikerjakan waktu itu. Jangan merespon dengan anggukan kepala dan berpura-pura mendengarkan omongan suami, sementara istri menonton televisi atau asyik berbalas pesan di WA atau menulis pesan di BBM.

Hadapkan badan, wajah dan mata anda kepada suami saat ia berbicara. Letakkan dan jauhkan gadet anda. Itu akan membuat suami merasa nyaman. Jangan menjauh dari suami, tapi mendekatlah semakin dekat.

image

Psikolog dari Universitas Columbia, Kristina Marchant, menyatakan, perempuan itu lucu, karena mereka ingin sekali dekat dengan suami tapi sebagian besar dari mereka justru sulit untuk membiarkan kedekatan itu terjadi.

Perempuan cenderung melakukan sejumlah aktivitas yang berdampak menghalangi dirinya dari keintiman dengan suami. Walaupun aktivitas itu memang bermanfaat, seperti membersihkan dapur.

Jadi cobalah untuk mengalokadikan waktu untuk memerhatikan dan melayani suami sepenuhnya.

Selamat pagi sahabat semua…

Ustadz Cahyadi Takariawan