Mencari Tiket ke Syurga

Ketika seorang muslim ditanya, siapa mau masuk syurga. Kita pasti berebutan tunjuk tangan. Sebab syurga digambarkan sebagai tempat yang indah. Segala kenikmatan ada di dalamnya dan semua itu dapat direguk secara gratis oleh para penghuninya. Tapi untuk mendapatkan tiket syurga tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan kerja keras, amalan rutin dan terpenting ridha Allah.

Tapi sungguh generasi sahabat sudah merasakan kesenangan syurga. Bagaimana tidak, sebelum meninggal Allah sudah memberikan garansi karena amal unggulan mereka. Utsman bin Affan misalnya, kekayaan yang melimpah dan terbentang luas digunakan untuk kepentingan jihad fi sabilillah. Tidak ada sedetik pikiran untuk mengoleksi harta duniawi.

Usman dikenal sebagai orang yang sangat dermawan sejak lama. Dia berasal dari keluarga kaya raya. Sejak masuk Islam, ia sering menyumbangkan harta kekayaan untuk perjuangan Islam. Suatu ketika ia pernah menyumbangkan harta sebanyak 200.000 dirham untuk membeli sumur milik orang Yahudi. Dalam kesempatan lain, dia menyumbangkan 1000 ekor unta, 70 ekor kuda dan 1000 dirham untuk perang Tabuk. Wajar jika Allah memberikan jaminan syurga untuk Utsman.

Mahalkah harga sebuah syurga? Menurut hemat penulis, pertanyaan itu diserahkan kepada Anda untuk menjawabnya. Sebab indikator benar-salah, baik-buruk, mahal-murah sangat relatif. Faktanya ada seorang sahabat Rasulullah mendapat tiket masuk syurga. Ketika ditanya mengapa dia layak masuk syurga. Rasulullah menjawab “Dia memiliki amalan unggulan yaitu memaafkan kesalahan saudaranya dan memintakan maaf jika dirinya ada kesalahan. Itu dilakukan setiap menjelang tidur”

Dalam sebuah kesempatan Rasulullah pernah bersabda, ada enam tiket masuk syurga. Hadits ini diriwayatkan Ahmad, Ibnu hibban dan baihaqi. Pertama, benar dalam berbicara. Seorang teman pernah bertanya “ apa barang di dunia ini yang gratis tapi sulit dicari?” Aku terdiam memikirkan jawabannya. Tak mau menunggu lama, dirinya menjawab “ kejujuran”. Penulis sempat merenungkan lama makna di balik pertanyaan itu. Ternyata memang kejujuran bernilai mahal. Lihat saja perilaku politisi Indonesia yang dihinggapi kebohongan dan melahirkan korupsi. Sebuah pertanda betapa harga sebuah kejujuran bagaikan emas. Jadi berbuat, bersikap dan berfikirlah untuk jujur agar engkau mendapat syurga.

Kedua, tepat janji kepada Allah dan manusia. Pola hubungan manusia menghendaki terciptanya hablum minallah dan hamblum minannas. Salah satu cara mempertahankan keharmonisan kehidupan sosial adalah dengan membiasakan tepat janji dan tepat waktu. Baik perjanjian dengan Allah (nazar misalnya) dan janji kepada orang lain. Sebab akar kebohongan manusia berawal dari kebiasan ingkar janji. Sebuah kebiasaan buruk yang jika diteruskan berdampak merenggangnya persahabatan, mendapat dosa dan menimbulkan sikap tidak percaya.

Ketiga, tunaikan amanah. Mengapa banyak kerusakan di muka bumi? Allah menggariskan salah satunya karena timbulnya sikap tidak amanah.

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: “Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)“.( QS. Ar-Ruum(30) : 41-42).

Untuk itu manusia diminta membiasakan diri menunaikan amanah. Sebab kepercayaan itu berpotensi membawanya mendapatkan pahala dan masuk syurga. Rasulullah sendiri seorang yang dikenal dapat dipercaya sehingga mendapat sebutan Al Amin. Tidak ketinggalan Allah mengingatkan  manusia agar bersikap amanah dan tidak khianat.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS 8:27)

Keempat, Tutup aurat dan jaga kemaluanmu. Dewasa ini muncul berbagai macam serangan terhadap dunia Islam. Salah satunya ancaman budaya pornografi yang disebarkan melalui media dan opini menyesatkan. Gejala pornografi bergerak secara halus berbentuk majalah, film, tayangan erotis dan situs porno. Seks bebas berkeliaran, sedangkan medium pernikahan sebagai sarana menjaga kemaluan dianggap tabu. Akibatnya timbul kejahatan asusila yang meresahkan masyarakat. Sepanjang Januari-September 2011 ini saja, kasus perkosaan secara umum sudah tercatat 40 kejadian. (detiknews.com 15/09/11)

Melawan itu semua, sudah seharusnya kaum muslimin membentengi dirinya. Kaum muslimah diajak untuk berjilbab demi keamanan diri dan kehormatannya. Seruan pernikahan (jika sudah memenuhi syarat) harus dipopulerkan untuk menekan maraknya seks bebas. Percayalah dengan menikah engkau menjaga kemaluanmu dan berjilbab melindungi dirimu. dari tindakan syahwat sehingga tidak mengundang petaka, laknat dan neraka.

Kelima, Tahan matamu dari yang Allah haramkan. Gejala syahwat merdeka pernah dikritik budayawan Taufik Ismail. Beliau menyindir keras, Sekarang terdapat 4,200,000 (empat koma dua juta) situs porno dunia, 100,000 (seratus ribu) situs porno Indonesia di internet. Dengan empat kali klik di komputer, anatomi tubuh perempuan dan laki-laki, sekaligus cara berfungsinya, dapat diakses gratis, sama mudahnya dilakukan baik dari San Francisco, Timbuktu, Rotterdam, maupun Sidoarjo.

Tentu tidak mudah menahan mata dari hal yang diharamkan. Tapi Islam itu aturannya indah dan memfasilitasi berjuta kebaikan. Ketika kita dapat menjaga mata, Allah memberikan keindahan meredam syahwat, menjaga harga diri dan nikmat syurga Allah menikmati. Maka, perbanyaklah berdzikir, mengingat Allah dimanapun dan kapanpun.

Keenam, Jaga tanganmu dari memukul bukan yang hak, menerima yang haram dan menjamah bukan muhrimnya. Allah memberikan karunia tangan untuk mengajak dan menyuruh kebaikan. Tangan diberikan untuk memberi, menulis untuk kebaikan dan berdoa. Jagalah tangan dari perilaku buruk seperti mencuri, memukul dan melakukan perbuatan jahat.

Akhirnya sesuai hadits Qudsi dimana Allah sesuai prasangka hambanya. Ketika kita yakin, Allah akan memberikan sesuai yang diyakini. Enam tiket menuju syurga akan menjadi mudah ketika berniat sungguh – sungguh melaksanakannya. Setelah berusaha, biarlah Allah menentukan apakah kita pantas atau tidak masuk syurga-Nya kelak.

 

Oleh: Inggar Saputra

 Pengurus Pusat Pemuda Persatuan Umat Islam (PP Pemuda PUI) dan peneliti Institute For Sustainable Reform (Insure)