Pengertian Hadits Mudhtharib

Definisi Hadis Mudhtharib

الْحَدِيْثُ الَّذِي يَرْوِيْهِ الرَّاوِي الَّذِي لاَ يَحْتَمِلُ تَعَدُّدُ اْلأَسَانِيْدِ عَنْهُ مَرَّةً بِسَنَدٍ وَمَرَّةً أُخْرَى بِسَنَدٍ آخَرٍ مُخَالِفٍ بِحَيْثُ لاَ يُمْكِنُ الْجَمْعَ بَيْنَهُمَا

Yaitu hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang tidak mungkin memiliki beberapa sanad darinya, suatu kali dengan sebuah sanad, dan lain kali dengan sanad lainnya yang berbeda, di mana antara keduanya tidak mungkin dikompromikan.

Penjelasan Definisi

Hadis Mudhtharib ialah hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi; baik siqah, shaduq, atau bahkan dha’if yang tidak mungkin memiliki beberapa sanad darinya sebagaimana halnya rawi yang hafidh lagi siqah seperti az-Zuhri, Malik, dan lain-lain.

Rawi itu mungkin sekali meriwayatkan hadis lebih dari satu sanad, sehingga tidak dianggap terjadi idhthirab (goncang) karena banyaknya hadis yang didengarkannya atau yang diriwayatkannya, kecuali jika ada perbedaan yanag sangat jelas. Suatu kali ia meriwayatkan hadis dengan sebuah sanad, dan lain kali meriwayatkan dengan sanad lain yang berbeda dan antara berbagai sanad yang ada tersebut tidak mungkin dikompromikan

Contohnya

يَبِيْتُ قَوْمٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ عَلَى طَعَامٍ وَشَرَابٍ وَلَهْوٍ فَيُصْبِحُوْنَ وَقَدْ مُسِخُوْا قِرَدَةً وَخَنَازِيْرَ وَلَيُصِيْبَنَّهُمْ خَسَفٌ وَقَذَفٌ حَتَّى يُصْبِحَ النَّاسُ فَيَقُوْلُوْنَ خَسَفَ اللَّيْلَةُ بِبَنِي فُلاَنٍ وَلَيُرْسِلَنَّ عَلَيْهِمْ حَاصِبًا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ كَمَا أُْرْسِلَ عَلَى قَوْمِ لُوْطَ عَلَى قَبَائِلٍ فِيْهَا وَعَلَى دَوْرٍ فِيْهَا وَلَيُرْسِلَنَّ عَلَيْهِمْ الرِّيْحَ العَقِيْمَ الَّتِيْ أَهْلَكَتْ عَادًا بِشُرْبِهِمُ الْخَمْرَ وَأَكْلِهِمُ الرِّبَا وَاتِّخاذِهِمُ الْقَيْنَاتِ وَلُبْسِهِمُ الْحَرِيْرَ

Suatu kaum di antara ummat ini bermalam dengan makanan, minuman dan permainan, lalu pagi harinya mereka telah diubah menjadi kera dan bab. Dan sungguh mereka telah ditimpa kehinaan dan sehingga ketika orang-orang bangun pagi mereka mengatakan telah terjadi semalam telah terjadi malapetaka di rumah si fulan dan dikirimkan kepada mereka hujan batu dari langit seperti yang pernah menimpa kaum nabi Luth, terhadap beberapa kabilah di antara mereka, beberapa rumah di antaranya, dan dikirimkan angina rebut yang menghancurkan kaum ‘Ad karena mereka meminum khamr, memakan riba, menjadikan perempuan sebagai penyanyi-penyanyi dan memakai sutera.

Hadis ini telah diriwayatkan oleh Farqad as-Sabakhi dengan enam versi yang berbeda-beda. Farqad adalah dikenal sebagai salah seorang rawi yang dha’if. Karena itulah riwayatnya dikatakan idhthiraab (goncang)

Idhthirab kadang-kadang terjadi pada matan, dan kadang-kadang pula terjadi pada sanad. Tetapi idhthirab yang terjadi pada matan jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan yang terjadi pada sanad.

Amru Abdil Mun’im Salim