Tips Sehat Ala Rasulullah

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ الَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو الَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ الَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab : 21).

Pada zaman sekarang ini banyak orang yang mengatakan bahwa sehat itu mahal, padahal sehat itu murah sedangkan sakit lah yang mahal! Oleh karena itu sangat penting bagi umat Islam untuk melakukan pencegahan terhadap pencegahan sebelum sakit. Salah satu cara yang paling baik untuk menjaga tubuh agar tetap sehat adalah dengan meneladani apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah.

“Dua nikmat yang sering kali manusia tertipu oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Bukhari no. 6412).

Pada zaman dulu kaisar Romawi memberikan bantuan dokter ke Madinah tempat orang-orang muslim, tetapi selam setahun di Madinah dokter tersebut jarang menjumpai orang sakit. Ya, pada masa itu Islam tengah berjaya, aturan dan tuntunan agama semua dijalankan dengan baik. Kalau mau hidup sehat tentu Rasulullah adalah satu satu panutan yang harus dicontoh, karena seumur hidupnya Rasulullah hanya sakit dua kali saja. Yang pertama ketika diberi racun oleh seorang wanita Yahudi dan yang kedua ketika mendekati ajalnya. Berikut ini adalah kebiasaan hidup sehat Rasulullah yang perlu diteladani.

Rasulullah SAW Cepat Tidur dan Cepat Bangun

Rasulullah tidak menyarankan umatnya untuk tidur pada waktu larut malam (begadang). Hal itu bisa dilihat dari kebiasaan beliu yang tidak menyukai berbincang-bincang sesudah isya. Bila telah memasuki waktu tidur Rasulullah akan cepat tidur. Rasulullah sendiri selalu tidur selepas sholat Isya sekitar pukul 21:30 kemudian akan bangun sekitar pukul 03:00 untuk melaksanakan sholat malam.

Dengan demikian waktu yang digunakan untuk beristirahat kurang dari 8 jam. Waktu yang ada selama 24 jam dibagi menjadi 3 yaitu sepertiga untuk bekerja, sepertiga untuk beribadah dan sepertiganya lagi untuk tidur yang cukup.

Rasulullah Sering Berpuasa

Bagi umat Islam puasa merupakan suatu ibadah yang memiliki nilai tersendiri. Ya, karena ibadah yang satu ini mendapatkan pahala langsung dari Allah, berbeda dengan ibadah lain yang telah ditentukan nilai pahalanya. Selain itu dengan sering berpuasa akan memberikan dampak ajaib bagi tubuh seperti mengobati penyakit diabetes, darah tinggi dan masing banyak penyakit lainnya.

Menjaga Kebersihan

Rasulullah merupakan pribadi yang menyukai kebersihan, hal itu bisa dilihat dari tampilannya yang tampak bersih dan rapi. Selain itu setiap hari kamis dan jum’at beliau selalu mencukur rambut halus di pipi, memotong kuku serta memakai minyak wangi. Rasulullah juga mengajarkan umatnya untuk menjaga kebersihan mulut, gigi. Beliau mengajarkan bersiwaq setiap hari dan sampai saat ini masih dijalankan oleh umatnya.

Berolahraga

Dalam kesehariannya Rasulullah banyak melakukan olahraga yang menunjukan bahwa tubuh beliau tidak hanya sehat tetapi juga kuat. Beliau pernah mengikuti berbagai lomba seperti memanah, gulat, lomba lari dan masih lomba-lomba lainnya.

Rasulullah bersabda : “Ketahuilah bahwa yang dimaksud kekuatan itu adalah memanah, beliau mengucapkannya tiga kali.” (HR. Muslim). Di dalam hadits lain juga dijelaskan : “Kamu harus belajar memanah, karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (HR. Bazzar dan Thabrani).

Bersosialisasi

Salah satu rahasia bisa hidup sehat adalah dengan memperbanyak silahturahmi. Sebuah studi di Harvard School of Publick Health menemukan sebuah fakta unik yaitu pria yang berusia 70-an tahun memiliki hubungan sosial yang baik memiliki kemungkinan kecil mengalami kerusakan penyakit jantung. Rasulullah merupakan sosok yang paling baik menjaga silahturahmi pada tetangga, sahabat dan keluarga beliau. Ya, bersosialisasi merupakan salah satu kunci menjaga kesehatan.

Berbekam

Said bin Jubir berkata dari Ibn Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Kesembuhan dapat diperoleh dengan tiga cara: pertama dengan meminum madu (dengan obat herbal), kedua dengan berbekam/hijamah, dan ketiga dengan (terapi) besi panas. Dan aku tidak menganjurkan umatku untuk melakukan pengobatan dengan besi panas.” (HR. Bukhori)