6 Cara Efektif Menghadang Perkembangan Syiah

Indonesia tengah menjadi target Syi’ahisasi besar-besaran. Hingga kini banyak pengikutnya berada di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Jumlah penganut Syiah di Indonesia Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat, pernah mengatakan kisaran jumlah penganut Syiah di Indonesia , “Perkiraan tertinggi, 5 juta orang. Tapi, menurut saya, sekitar 2,5 jiwa,” kata Kang Jalal, sapaan Jalaluddin Rakhmat. Pemeluk Syiah, kata Kang Jalal melanjutkan, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut; Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.

Diperkirakan, kebanyakan dari mereka sedang melakukan taqiyah dalam rangka melindungi diri dari kelompok Sunni. Taqiyah adalah kondisi luar seseorang dengan yang ada di dalam batinnya tidaklah sama. Memang taqiyah juga dikenal di kalangan Ahlus Sunnah. Hanya saja menurut Ahlus Sunnah, taqiyah digunakan untuk menghindarkan diri dari musuh-musuh Islam alias orang kafir atau ketika perang maupun kondisi yang sangat membahayakan orang Islam.

Sementara itu menurut Syi’ah bahwa Taqiyah wajib dilakukan. Jadi taqiyah adalah salah satu prinsip agama mereka. Taqiyah dilakukan kepada orang selain Syi’ah, seperti ungkapan bahwa Al Quran Syi’ah adalah sama dengan Al Quran Ahlus Sunnah. Padahal ungkapan ini hanyalah kepura-puraan mereka. Mereka juga bertaqiyah dengan pura-pura mengakui pemerintahan Islam selain Syi’ah.

Menurut Ustadz Abu Riyadh Nurcholis Majid, Lc., ada 6 cara efektif untuk menghadang perkembangan aliran sesat Syiah di Indonesia.

  1. Dengan menerbitkan buku peringatan bahaya Syiah kepada masyarakat melalui lembaga-lembaga yang dikenal masyarakat, karena mereka akan lebih percaya.
  2. Mengadakan kajian-kajian tentang bahaya Syiah secara ilmiyah kepada masyarakat.
  3. Memberi pembelajaran kepada ummat dengan berbagai media dalam pembenahan aqidah dan keyakinan yang shahih. Karena dengan ini hasilnya lebih cemerlang, karena ketika setiap individu masyarakat telah memiliki aqidah yang benar, mereka akan menjauhi aliran sesat dengan model apapun.
  4. Tidak terpancing dengan model-model kerusuhan seperti demo dan berbagai aksi. Karena hal ini akan menimbulkan citra buruk bagi penegak dakwah salafush shalih.
  5. Hindari perdebatan dan diskusi dengan Syiah di depan umum. Karena hal tersebut malah justru akan membuat mereka semakin beken.
  6. Hikmahlah dalam menyampaikan. Karena secara khususnya tabiat masyarakat Indonesia lebih menyukai yang tenang dan mantap serta arif dalam berucap dan bertindak.