Ibnul Qayyim Al Jauziyah rahimahullah dalam Fawaidul Fawaid berkata, bahwa di antara keanehan terbesar adalah :
“Engkau mengenal-Nya tapi tidak mencintai Dia.
Engkau mendengar da’i yang menyeru kepada-Nya tapi terlambat dalam menyambut seruannya.
Engkau mengetahui keberuntungan dalam bermuamalah dengan-Nya tapi memilih selain Dia.
Engkau menyadari kadar kemarahan-Nya tapi bermain-main dengan-Nya.
Engkau merasakan pedihnya kehampaan dalam bermaksiat kepada-Nya kemudian engkau tidak mencari ketenangan dengan mentaati Dia.
Engkau merasakan kegalauan hati di saat tenggelam dalam selain berinteraksi dengan-Nya dan mengingat-Nya kemudian engkau tidak merindukan kesejukan hati dengan mengingat dan bermunajat kepada-Nya.
Engkau merasakan siksaan ketika hatimu bergantung kepada selain-Nya tapi engkau tidak berpaling darinya dan berlari kepada kenikmatan menghadap dan kembali kepada-Nya.
Dan yang lebih aneh dari itu semua, Engkau menyadari bahwa engkau tidak mungkin berlepas dari-Nya, dan engkau adalah orang yang paling butuh kepada-Nya tapi dari-Nya engkau malah berpaling dan kepada segala yang menjauhkanmu dari-Nya, engkau justru senang.”