Adab tangan berdoa – Berdoa adalah suatu hal yang biasa di lakukan oleh umat muslim untuk meminta segala sesuatu kepada Allah SWT. Adapun cara berdoa kepada Sang Pencipta sendiri ada berbagai macam dan setiap agama pun tidak sama.
Dalam ajaran agama islam mungkin yang kita tahu adalah berdoa dengan cara menengadahkan tangan ke atas, akan tetapi mungkin belum banyak yang tahu dari kalian sebenarnya seperti apa sih hukum mengangkat tangan berdoa yang benar dalam islam. Nah, pada artikel kali ini saya akan mencoba membahas hal tersebut dalam pandangan islam.
Mengenai masalah ini sebenarnya pernah ditanyakan seseorang dan dijawab oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, jadi ada yang bertanya : “Bagaimanakah kaidah (dhobith) mengangkat tangan ketika berdoa?”
Kemudian beliau menjawab :
Jadi mengangkat tangan ketika bedoa ada 3 keadaan.
Adab Tangan Berdoa : Kondisi Pertama
Ada sebuah dalil yang merujuk kepada penjelasan mengangkat tangan, jadi kondisi yang pertama ini di memang di anjurkan ketika kita tengah berdoa kepada Allah SWT. Misalnya saja seperti saat kita berdoa setelah sholat minta hujan (istisqo).
Apabila seorang mukmin meminta sesuatu kepada Allah maka hendaknya ia mengangkat tangannya. Demikian ini juga di contohkan ketika berdoa ketika di Bukit Marwah dan Shofa, berdoa ketika melemparkan Jumroh, dan juga berdoa ketika di Arofah.
Karena itu, saat seseorang melakukan ibadah haji maka setidaknya ada 6 tempat untuk ia mengangkat tangannya seperti yang telah di jelaskan di atas. Jadi memang kondisi yang demikian ini tidak bisa kita ragukan lagi apabila ada seseorang yang mengadahkan tannya ke atas ketika berdoa karena memang petunjuk dari Rasulullah SAW.
Adab Tangan Berdoa : Kondisi Kedua
Untuk kondisi kedua, memang tidak ada dalil satu pun yang bisa menunjukkan untuk mengangkat tangan ketika berdoa. Misalnya saja saat berdoa di dalam sholat, Nabi Muhammad biasa membaca doa istitah, doa di antara 2 sujud dan ketika khotbah Jumat, namun Nabi sendiri tidak mengangkat kedua tangannya kecuali ketika beliau meminta hujan kepada Allah.
Jadi barang siapa mengharuskan mengangkat tangan di saat kondisi yang demikian ini atau semacamnya, dikhawatirkan akan menjadi mendekati bid’ah atau sesuatu yang di ada-adakan dalam ajaran agama, meskipun ternyata tidak demikian.
Adab Tangan Berdoa : Kondisi Ketiga
Yang terakhir, tidak ada dalil yang mampu menunjukkan mengangkat tangan atau tidak. Oleh karena itu maka hukum mengangkat tangan itu hanya merupakan adab dalam berdo’a. Demikian ini juga di dasarkan sabda Nabi Muhammad SAW :
“Sesunguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Mulia. Dia malu terhadap hamba-Nya, jika hamba tersebut menengadahkan tangan kepada-Nya , lalu kedua tangan tersebut kembali dalam keadaan hampa”.
Rasulullah juga pernah bercerita bahwa ada seseorang yang tengah menempuh perjalanan jauh dalam kondisi penuh debu dan kusut, seraya mengatakan : “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!” Padahal makanannya itu haram, pakaiannya haram, dan dia dikenyangkan dari yang haram. Bagaimana mungkin do’anya bisa dikabulkan?”
Dalam salah satu hadist di atas menunjukkan bahwa Rasulullah menjadikan berdoa dengan mengangkat kedua tangan sebagai sebab terkabulnya dari doa itu sendiri.
Jadi itulah hukum dan adab tangan berdoa yang perlu kita ketahui, sebab selama ini kita hanya meniru-nirukan saja tanpa mengetahui makna di balik itu semua. Semoga dengan penjelasan di atas bisa menambah wawasan kita terkait adab-adab dalam berdoa.