Dasar agama adalah beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yakin atas-Nya, dan yakin terhadap asma`, sifat, segala perbuatan, dan khazanah-Nya, janji dan ancaman-Nya. Semua amal dan segala macam ibadah dasarnya dan diterimanya dibangun di atas pondasi yang agung ini. apabila iman ini lemah dan berkurang niscaya lemahlah amal perbuatan dan segala macam ibadah, lalu buruklah keadaan.
Agar iman datang di dalam kehidupan kita dan terus bertambah, harus diketahui beberapa perkara:
Pertama
Kita mengetahui dan meyakini bahwa Sang Pencipta segala sesuatu adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala, nampak atau tersembunyi, kecil atau besar. Maka, yang menciptakan langit adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang menciptakan bumi adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang menciptakan arsy adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang menciptakan bintang-bintang dan planet-planet adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang menciptakan laut dan gunung-gunung adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang menciptakan manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda mati adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan yang menciptakan surga dan neraka adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala: Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. (QS. Az-Zumar :62)
Kita membicarakan hal tersebut, mendengarkannya, memikirkannya. Kita melihat pada ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat al-Qur`an dengan pandangan mengambil pelajaran dan berpikir, sehingga iman tertanam di dalam hati kita, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kita dengan hal tersebut.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Katakanlah:”Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfa’at tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Yunus:101)
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata :”Siapa di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?”. Adapun orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira. (QS. At-Taubah:124)
Kedua
Kita mengetahui dan meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan semua makhluk dan menciptakan pengaruhnya. Dia menciptakan mata dan menciptakan pengaruhnya, yaitu melihat. Menciptakan telinga dan menciptakan pengaruhnya, yaitu mendengar. Menciptakan lisan dan menciptakan pengaruhnya, yaitu berbicara. Menciptakan matahari dan menciptakan tandanya yaitu nur (cahaya, energi panas). Menciptakan api dan menciptakan tandanya, yaitu membakar. Dia Subhanahu wa Ta’ala menciptakan pohon dan menciptakan tandanya, yaitu buah dan seterusnya.
Ketiga
Kita mengetahui dan meyakini bahwa yang memiliki semua makhluk, mendayagunakan padanya (?) dan mengaturnya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Maka, semua yang ada di langit dan di bumi dari segala makhluk, besar dan kecilnya, semuanya hamba dan faqir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak memiliki untuk diri mereka manfaat, tidak pula bahaya dan tidak pula pertolongan, tidak memiliki kematian, kehidupan, dan tidak memiliki kebangkitan. Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang memiliki mereka. Mereka membutuhkan-Nya, dan Dia Maha Kaya dari mereka.Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengubah alam dan mengatur semua urusan makhluk-Nya. Maka, yang mengatur langit dan bumi, air dan laut, api dan angin, jiwa dan tumbuhan, planet dan benda-benda mati, para pemimpin dan menteri-menteri, orang-orang kaya dan orang-orang fakir, orang-orang kuat dan lemah, dan selain mereka adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, tiada sekutu bagi-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatur dengan qudrat-Nya (kemampuan/kekuasaan-Nya), hikmah-Nya, dan ilmu-Nya bagaimana Dia menghendaki. Terkadang Dia menciptakan sesuatu dan mengambil pengaruhnya dengan kekuasaan-Nya. Terkadang Dia menciptakan mata dan tidak bisa melihat, menciptakan telinga tetapi tidak bisa mendengar, menciptakan lisan tetapi tidak bisa berbicara, menciptakan laut tetapi tidak menenggelamkan, menciptakan api tetapi tidak bisa membakar. Terkadang Allah Subhanahu wa Ta’ala melakukan hal tersebut; karena Dia Subhanahu wa Ta’ala yang mengatur perubahan makhluk bagaimana Dia menghendaki. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. Dia Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Sebagian hati terpengaruh dengan sesuatu melebihi pengaruh dari Sang Pencipta sesuatu. Bergantung kepada sesuatu dan lupa Sang Pencipta sesuatu Yang Maha Suci. Yang wajib adalah dengan ilmu dan pengamatan terhadap makhluk ini agar kita mencapai kepada Penciptanya yang telah menciptakan dan membentuk rupanya. Kita hanya menyembah-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Katakanlah:”Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan” Maka mereka menjawab:”Allah Subhanahu wa Ta’ala”. Maka katakanlah:”Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?” Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rabb kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran) (QS. Yunus:31-32)
Keempat
Kita mengetahui dan meyakini bahwa khazanah segala sesuatu hanya ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, tidak ada di sisi yang selain-Nya. Segala sesuatu yang ada, maka khazanahnya ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Khazanah makanan dan minuman, biji-bijian dan buah-buahan, air dan angin, harta dan lautan, gunung dan yang lainnya, semuanya ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semua yang kita butuhkan, kita memohon dan memintanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta memperbanyak ibadah dan taat. Dia Subhanahu wa Ta’ala yang menunaikan hajat, mengabulkan segala doa. Dia Subhanahu wa Ta’ala sebaik-baik yang diminta dan sebaik-baik yang memberi. Tidak ada yang bisa menghalangi bagi apa yang Dia berikan dan tidak ada yang memberi bagi apa yang Dia halangi.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu. (QS. Al-Hijr:21)
Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Padahal kepunyaan Allah Subhanahu wa Ta’ala-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami. (QS. Al-Munafiqunn:7)