Matanya terlihat layu dengan posisi badan bersandar di sudut Masjid dikampus kami. Dan terkadang beliau memejamkan matanya untuk menahan kantuk dan rasa lelah yang sedang melandanya. Walaupun dengan kondisi seperti itu, mushaf selalu menempel ditangannya yang sesekali dibuka untuk mengulangi hafalan-hafalannya yang memang beliau sudah hafidz Al-Quran 30 Juz.
Kami sudah terbiasa dengan hal itu, karena kami sangat tahu beliau mempunyai jadwal yang sangat padat untuk mengisi kelas-kelas tahfidz Al Quran di setiap kampus-kampus dikota Bandung. Bahkan tak jarang dalam satu hari beliau harus berpindah kampus di daerah Bandung timur ke Bandung Barat ataupun sebaliknya.
Di kampus kami beliau hadir satu pekan sekali setiap kamis malam. Lebih sering baliau yang datang duluan dibanding kami sebagai muridnya yang masih terbata-bata menghafal juz ‘Amma. Bukan hanya itu, terkadang dalam satu kesempatan kami semua tidak ada yang menyetorkan hafalan kepada beliau. Hanya sebatas murojaah dan tidak ada penambahan hafalan. Walau dengan kondisi kelas tahfidz seperti itu, beliau tidak bosan-bosannya memberikan motivasi untuk selalu membaca dan menambah hafalan Al Quran yang beliau sampaikan disetiap akhir pertemuan. Sesibuk dan sepandat apapun kegiatan kita didunia, jangan pernah tinggalkan Al Quran. Sebuah motivasi yang beliau berikan masih segar menepel dipikiran ku hari ini.
Beliau meberikan sebuah perumpamaan:
“Jika ada sebuah Al Quran yang terjatuh diatas tanah yang kotor dan kamu melihatnya, apa yang akan kamu lakukan?” tanya beliau kepada kami.
“Diambil dan dibersihkan, Ustadz!” jawab kami.
“Mengapa?” sambungnya.
“Karena isinya yang sangat mulia.”
“Antum tahu, kalau mushaf Al Quran hanyalah sebuah kertas biasa yang tidak ada artinya. Yang membuat Al Quran begitu mulia adalah isinya. Hanya sebuah tumpukan kertas menjadi begitu sangat mulia karena berisi ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada umatnya. Bayangkan akhi! Jika ada manusia yang menghafal Al Quran 30 Juz dan mengamalkannya, insya Allah dia menjadi seseorang yang lebih mulia daripada mushaf-mushaf yang sedang antum pegang.”
Umar bin Khattab radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur`an), dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain. (HR Muslim).
Ya jadikanlah kami orang-orang yang tetap istiqomah untuk membaca, menghafal dan mengamalkan ayat-ayat Mu.