- Mengatur pola makan. Ada beberapa penyakit yang makanannya harus dihindari, misalnya untuk penderita maag dilarang makanan yang mengandung asam berlebih, kacang-kacangan, coklat, dan susu. Untuk pengetahuan lebih lanjutnya, kita bisa membaca buku tentang pola makan dan kesehatan. Mulai mengontrol keinginan menyemil snack bervetsin, dan fast food. Pilihlah cemilan sehat yang bergizi. Jangan lupa untuk mengkonsumsi sayur, buah dan banyak minum air putih. Usahakan pola makan teratur ini berjalan ketika Ramadhan dan setelahnya.
- Seimbang dalam olahraga. Terbukti olahraga ringan menyembuhkan beberapa penyakit. Misalnya, jalan cepat. Jalan cepat dapat mengontrol peredaran darah dalam tubuh kita. Meringankan pusing, jika kita sering pusing saat beraktivitas. Lakukan olahraga ringan dengan teratur jika belum terbiasa dengan olahraga yang berat.
- Mengatur pola istirahat. Tubuh kita membutuhkan waktu untuk istirahat, tidur berkualitas, meski hanya 5-6 jam perharinya. Memejamkan mata sekitar beberapa menit disela-sela aktivitas, mampu mengurangi stress. Karena berpuasa di bulan Ramadhan bukan hanya menahan haus dan lapar, maka kesehatan ruhiyah yang paling utama diperhatikan. Kesehatan ruhiyah yang mendukung berkualitasnya aktivitas kita.
Membersihkan hati melalui tilawah Al Quran dan membaca pula terjemahannya. Membersihkan harta dengan shodaqoh. Serta introspeksi kehusyukan shalat kita. Sehingga shalat mampu mengendalikan hati dan nafsu kita, membuat kita lebih sabar dan mampu menahan amarah. Jangan lupa muhasabah di sepertiga malam, untuk melembutkan hati, meminta ampunan disetiap khilaf kita. Selain itu tetap jalankan puasa sunnah Senin Kamis dan amalan lain di Bulan Rajab dan Sya’ban. Sehingga saat Ramadhan, kita menjalani puasa dengan ringan, fokus untuk memperbanyak khatam Al Qur’an, dan dimudahkan i’tikaf di masjid. Serta lebih mudah untuk menjalankan puasa sunnah di bulan Syawal.
2. Menyelesaikan hutang-piutang. Jika kita punya hutang ke saudara atau teman, hendaknya cepat diselesaikan, atau diangsur kalau pendapatan kita harus dibagi-bagi. Yang penting kita mengkonfimasi kesanggupan kita untuk membayar kepada mereka. Sebaliknya, perjelas pula jika kita mempunyai piutang. Bab hutang piutang hukumnya ada di Al Qur’an, atau kita bisa bertanya langsung pada ahlinya yang lebih mengerti, agar hutang-piutang diselesaikan dengan baik.
3. Mulailah menyiapkan bonus dan THR (Tunjangan Hari Raya) untuk karyawan yang bekerja dengan kita, untuk keluarga terdekat, orang tua dan mertua. Belanja bingkisan yang akan dibagikan sekarang. Sehingga ketika Ramadhan, kita tak lagi memikirkan THR dan bingkisan. Siapkan pula shodaqoh harian di Ramadhan. Kebahagiaan menyambut Ramadhan bukan milik kita sendiri, pastikan orang lain pun merasakan kebahagiaan yang sama.
5. Mulai mencari info tentang pesantren kilat untuk si buah hati. Hal ini sebagai persiapan untuk mengisi liburan Ramadhan. Atau bisa juga kita membuat jadwal yang menyenangkan untuk si buah hati berliburan dirumah selama Ramadhan. Misalnya, kajian sebelum buka puasa yang bisa diisi oleh Ayah, Ibu atau anak dan keluarga lain yang tinggal dirumah kita.