Allah menolak keyakinan orang yang mengatakan bahwa Yesus atau Nabi Isa alaihissalam itu Tuhan dan Allah mengkafirkan mereka yang mengatakan hal itu. Allah Ta’ala berfirman :
[arabtext]لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ[/arabtext]
“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah itu adalah Al Masih bin Maryam.’”
Allah menolak keyakinan yang menyatakan bahwa DiriNya adalah bagian dari akidah teologi trinitas dan mengkafirkannya.
[arabtext]لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ[/arabtext]
“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang menyatakan, ‘Sesungguhnya Allah adalah salah satu dari tuhan yang tiga (trinitas).'” 5:73
Saat dikonfrontir oleh Allah tentang ketuhanan dirinya, Nabi Isa pun menolaknya dan berlepas diri dari keyakinan tsb
[arabtext]وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ[/arabtext]
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, ‘Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu mengatakan kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?'”
Isa menjawab: “Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” (QS. Al-Maidah: 116)
Bahkan Allah tidak ridha dengan perbuatan kufur hamba-hambaNya semuanya.
[arabtext]إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلاَ يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ[/arabtext]
“Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan dia tidak meridhai kekafiran bagi hambanya dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (39: 7)
Masa iya kita masih mau mengucapkan selamat terhadap keyakinan yang Allah nyatakan sebuah kekufuran dan tidak ridha atasnya?
Ustadz Ibnu Hasan Ath Thabari