Qalbu menyimpan berbagai rahasia keajaiban memukau. Di kedalamannya, bersemayam beragam misteri yang menakjubkan. Bahkan, di permukaan luarnya, qalbu telah menyita banyak perhatian. Tidak heran bila Al-Qur`an dan As-Sunnah banyak menyinggung soal qalbu.
Para pakar syariah berlomba-lomba menyajikan pembahasan tentang seluk beluk qalbu. Nonmuslim juga tertarik untuk ikut mengkajinya. Trainer dan motivator tidak ketinggalan. Sayang, tidak semua bisa mendalam dan meluas telaahnya. Hanya yang diberi taufiq oleh Allah.
Jika dirunut, sebetulnya konsep telaah qalbu apapun tidak efektif, kecuali yang berlandaskan dari Al-Qur`an dan As-Sunnah dan sama sekali tidak menyelisihinya. Sebab Allah-lah yang menciptakan qalbu manusia dan menggenggam di antara kedua jari-Nya.
Allah Membekali Manusia dengan Qalbu yang Suci, Bening, dan Sehat
Seperti diungkapkan oleh Rasulullah, setiap manusia terlahir dalam kondisi fithrah, yakni di atas Ad-Din Al-Islam. Artinya semua piranti tubuh manusia berada dalam kondisi pure (murni), termasuk qalbu. Kita patut bersyukur atas ketetapan ini. Allah pun telah memerintahkan untuk mensyukuri qalbu yang masih suci.
Allah berfirman,
“Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui apapun, dan Dia mengaruniai kalian pendengaran, penglihatan, dan hati (fuad), agar kalian mensyukurinya.” [QS. An-Nahl: 78]
Manusia-lah yang mewarnai qalbunya, dengan kebaikan ataukah dengan keburukan.
Allah Menggenggam Seluruh Qalbu Manusia
Allah Maha Meliputi segala sesuai mengabarkan, “Dan ketahuilah oleh kalian sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dengan qalbunya.” [QS. Al-Anfal: 24] Sehingga secara otomatis, “Dan Allah mengetahui apa yang ada dalam qalbu kalian.” [QS. Al-Ahzab: 51] Isi qalbu saja Allah mengetahui, bagaimana pula dengan isi dada, “Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi dada (shadr).” [QS. Al-Mulk: 13]
Allah menantang siapapun yang berusaha menyembunyikan sesuatu dari Allah, sesungguhnya usahanya akan berbuah tangan hampa. “Katakan, “Jika kalian menyembunyikan apa yang ada dalam dada (shadr) kalian atau kalian menampakkannya, pasti Allah mengetahui.”.” [QS. Ali ‘Imran: 29]
Allah menyindir orang-orang yang merasa selamat dan aman terkait kejahatan yang dilakukan qalbunya. “Ataukah orang-orang yang ada penyakit dalam qalbu mereka mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?” [QS. Muhammad: 29]
Allah Menginginkan Qalbu yang Suci
Allah Mahabaik, mencintai kebaikan, tidak menerima kecuali yang baik. Allah meminta manusia untuk senantiasa mensucikan qalbunya dari segala penyakit dan kotoran, sebagaimana yang telah diperingatkan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah.
Beruntunglah orang-orang yang telah ditanamkan taqwa ke dalam qalbunya, setelah sebelumnya Allah telah mensucikan qalbunya. “Mereka itulah orang-orang yang telah diuji qalbu mereka untuk taqwa.” [QS. Al-Hujurat: 3]
Segala yang diberikan Allah kepada manusia, hakekatnya untuk menguji ketulusan cinta, kejujuran iman, kesungguhan taqwa, kemurnian tauhid, yang ini semua ada di dalam qalbu, sekaligus agar manusia menggunakan akal dan pikirannya berlandaskan Al-Qur`an dan As-Sunnah untuk mau mensucikan qalbunya. “Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dada (shadr) kalian dan untuk membersihkan apa yang ada dalam qalbu kalian, dan Allah Maha mengetahui segala isi dada (manusia).” [QS. Ali ‘Imran: 154]
Jihad, amal shalih yang sangat berat dan dibenci oleh sebagian orang yang sakit qalbunya, sejatinya adalah sarana untuk membersihkan qalbu dari penyakit dan kotoran. “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, dan Allah akan menghinakan mereka, dan menolong kalian atas mereka, serta melegakan dada (shadr) orang-orang beriman.” [QS. At-Taubah: 14]
Allah Menghiasi Qalbu dengan Iman
Jika manusia telah menjalani ujian dari Allah, dalam bentuk apapun, dan dia berhasil melewatinya sesuai keinginan Allah dan tuntunan-Nya, Allah pun menghiasi qalbu mereka dengan iman. “Tetapi Allah menjadikan kalian cinta kepada iman, dan menjadikan iman itu indah di dalam qalbu kalian, serta menjadikan kalian benci kepada kekufuran, kefusuqkan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS. Al-Hujurat: 7]
Ketika iman telah bersemayam dalam qalbu, dan bersemi indah, niscaya akan peka terhadap kemaksiatan dan kekufuran sekecil apapun, sehingga sang pemilik qalbu berhias iman akan memiliki furqan dan dengan mudahnya menghindarkan dan membebaskan diri dari segala yang dibenci Allah. Semoga Allah mensucikan qalbu kita.
Oleh: Brilly El Rasheed, Lamongan