Berikut ini kami nukil empat ayat yang disebutkan Imam Ja’far Ash Shadiq bagi kaum Muslimin yang hatinya sedang mengalami ‘kontroversi’, sebagaimana ditulis dalam kitab Al Jawaahir Al Lu`luiyyah fi Syarh Al Arba`in An Nawawiyyah karya Syaikh Muhammad Al-Dimyathi halaman 13-14.
Hati yang Sempit
Ayat pertama yang menjadi obat anti kontroversi hati termaktub dalam surah Al-Anbiya` ayat 87. Disebutkan jika kita merasa sempit hati karena telah zhalim hendaklah kita membaca ayat ini yang bunyinya:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.”
Ayat berikutnya merupakan jawaban bagi orang yang telah membacanya:
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ
“Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Qs. Al-Anbiya` : 88).
Ayat ini merupakan jawaban atas Nabi Yunus ‘Alaihis Salam yang mengucapkan kalimat tersebut dari dalam perut ikan di kegelapan samudera.
Hati yang Ketakutan
Ayat anti kontroversi hati selanjurnya berbicara mengenai orang yang dihinggapi rasa takut. Ketika kita tengah merasa ketakutan terhadap sesuatu, bacalah:
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيل
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (Qs. Ali Imran : 173).
Bagi orang-orang yang ketakutan kemudian membaca ayat di atas, maka Allah menandaskan:
فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوء
“Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa.”
Diri yang Ditipu
Ayat anti kontroversi hati ketiga berkenaan seseorang yang tertipu oleh sesuatu atau seseorang. Bagi kita yang menjadi korban, jangan terlalu larut dalam kesedihan, cobalah membaca ayat :
وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَاد
“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Qs. Al-Mukminun : 44).
Barangsiapa membaca ayat tersebut sebagaimana kaum-kaum di masa nabi terdahulu juga mengucapkannya, Allah menyatakan:
فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا
“Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka.” (Qs. Al-Mukminun : 45).
Hati yang Berkeinginan
Dan ayat keempat yang menjadi pengusir kontroversi hati adalah ayat yang berkenaan tentang seseorang yang menginginkan sesuatu, hendaknya membaca :
مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّه
“Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” (Qs. Al-Kahfi : 39).
Allah mewahyukan:
فَعَسَى رَبِّي أَنْ يُؤْتِيَنِ خَيْرًا مِنْ جَنَّتِكَ
“Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini).” (Qs. Al-Kahfi : 40).