Munculnya ide-ide besar dan karya-karya besar harus dimulai pertama kali dengan pikiran yang positif, dan membuang pikiran negatif. Berpikir positif terhadap Allah adalah husnuzh-zhan billah (berpikiran poditif terhadap Allah), dan membuang segala macam prasangka buruk tentang Allah, karena Ia akan memperlakukan kita sesuai dengan prasangka kita kepada-Nya.
Berpikir positif terhadap alam semesta artinya, tak ada keyakinan bahwa benda apapun memiliki potensi sial atau mendatangkan kesialan: hari, tanggal, bulan, tahun, peradaran bulan dan matahari, pohon, gunung, laut, dan seterusnya… Semua itu adalah ciptaan Allah yang tunduk kepada-Nya baik suka (thau’an) maupun terpaksa (karhan)
Berpikir positif artinya tidak pernah memperlakukan ciptaan Allah apapun bentuknya dengan buruk: mencela, mengumpat, dan menghardiknya… Mereka itu bisa merespon sikap kita secara aktif.
Sebuah penelitian tentang adanya perubahan dalam molekul air bisa membuktikan asumsi ini. (air yang ada dalam sebuah bejana dimasukkan ke dalamnya tulisan “kamu pintar, kamu baik, kamu sopan”. Berbeda dengan molekul air dalam bejana yang dimasukkan dalam bejana tersebut tulisan “kamu goblok, kamu penjahat, kamu jelek”), molekul dalam bejana pertama sangat aktif, gesit dan dinamis, sementara dalam bejana kedua sangat malas, gerakannya lamban dan tidak koperatif…
Berpikir positif akan membawa energi positif.. Dan akan menarik energi-energi positif lain untuk menyatu dengan diri kita. Maka jika kita memiliki niat yang tulus, bekerja keras untuk mewujudkan kebaikan, selalu menumbuh kembangkan kebaikan dan kebenaran, yang merupakan inti dari kepositifan, maka energi alam semesta akan menyatu dengan kita dan akan memperkuat kita dengan izin Allah, selama kita kometmen dan konsisten … Karena alam semsta ini pada hakekatnya adalah ciptaan Allah yang juga prajurit-Nya … Sewaktu-waktu siap diperintah untuk menjalankan titah-Nya …
Untuk itu mari merubah cara berpikir kita: saya tidak mungkin pintar, tidak mungkin kaya, tidak bisa berprestasi, saya hanya biasa-biasa saja, saya hanya orang kecil, saya tidak mungkin melakukan ini atau itu, saya tidak mungkin sembuh, saya tidak mungkin … Mobil ini brobrok hanya menyusahkan saja, sepeda ini brengsek selalu mogok, lapangan ini hanya bikin sial, … Umat ini payah, lembaga ini payah, tidak bisa diharapkan, apalagi diandalkan, anak ini sangat nakal mustahil dirubah, politik kita hanya dipenuhi setan, tidak mungkin dirubah, ekonomi kita hanya dikuasai oleh qarun-qarun modern sulit dibersihkan, pendidikan indonesia bobrok, mustahil disembuhkan, dan seterusnya…
Mari mulai merubah cara berpikir kita menuju cara pikir yang positif dalam memandang segala sesuatu, setelah itu mari bersama-sama menunggu keajaiban-keajaiban yang terjadi dalam hidup kita … Karena rahmat-Nya yang maha luas …