Bedah Buku ‘Islam Liberal 101’ di Kampus STAN

Dalam rangka membentengi diri kaum Muslimin dari Liberalisasi Pemikiran Islam, Masjid Baitul Maal Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (MBM STAN) menyelenggarakan bedah buku Islam Liberal 101 yang ditulis oleh Ustadz Akmal Sjafril. Buku yang menurut para tokoh JIL sebagai “buku ndak mutu” itu akan dibedah langsung oleh penulisnya  pada hari Ahad tanggal 22 Januari 2012 di Gedung  I Kampus STAN dari pukul 08.00 WIB hingga selesai.

Acara tersebut didukung oleh Fatahillah STAN yang sekaligus meluncurkan produk Fatahillah Card. Selain itu diselenggarakan juga bazar buku di sekitar tempat acara. Bagi peminat buku Islam Liberal 101, bisa membeli di lokasi dengan harga lebih murah dari harga banderolnya Rp 50.000,-, yakni Rp 35.000,-

Acara ini tidak dipungut biaya atau gratis bagi mahasiswa STAN, dan HTM Rp 10.000 bagi umum dengan bonus Fatahillah Card.

Penulis buku Islam Liberal 101, Ustadz Akmal Sjafril adalah salah satu kontributor tetap Fimadani.com yang menulis untuk kolom Pemikiran Islam. Buku yang akan dibedah dalam acara ini, Islam Liberal 101, mendapat sambutan yang meriah dari kaum Muslimin Indonedia. Sejumlah tokoh juga memberikan endorsmen positif atas buku ini.

“Buku Islam Liberal 101 karya saudara Akmal Sjafri, ST., M.Pd.I adalah buku yang patut dibaca oleh para cendekiawan, para pemikir, bahkan juga para mahasiswa Muslim yang ingin mendalami betapa lemahnya argumentasi-argumentasi yang dikemukakan kaum Islam liberal. Pemikiran-pemikiran mereka sesungguhnya sangat tidak logis dan juga sangat lemah; hanya hawa nafsu untuk mengacaukan pemikiran umat Islam. Sayangnya mereka tidak pede untuk tidak memakai nama Islam. Inilah yang paradoksal dan antagonistik dalam sikap mereka. Mudah-mudahan kaum Muslimin semakin memiliki pertahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pikiran-pikiran yang merusak. Selamat membaca,” tulis Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc. dalam endorsmen buku tersebut.

“Tradisi intelektual yang bagus dan perlu dilanjutkan; membantah pemikiran dengan pemikiran, dengan argumen yang cerdas sehingga pembaca menjadi lebih kaya,” kata Helvy Tiana Rosa.

“Syaithan menciptakan jalan syubhat sebagai pintu sesat. Islam Liberal 101 mengantar kita memetakan yang rancu-rancu dan remang-remang itu dengan jernih dan cergas. Ahsanta ya Akhi Akmal Sjafril, Jazakallah Khayran,” tulis Salim A. Fillah

“Buku ini membuktikan bahwa penulisnya, Akmal Sjafril, benar-benar menghayati tantangan besar bahaya liberalisme bagi kaum Muslim. Latar belakang pendidikan S-1 Teknik Sipil di ITB dan S-2 Pemikiran Islam di Universitas Ibn Khaldun Bogor tampaknya membantu penulis untuk berani mengambil sikap yang kritis dan tegas terhadap paham-paham batil, termasuk paham ‘Islam liberal’,” tulis Dr. Adian Husaini dalam artikel “Prof. Azyumardi: Pendidikan Islam di IAIN adalah ‘Islam Liberal'”, rubrik Catatan Akhir Pekan (CAP), situs Hidayatullah.com.

mbmstan | fimadani