Belajar dari Ayat-AyatNya

Lewat ayat-ayatNya, Dia buktikan keberadaan dan keesaan-Nya. Namun, diri ini masih tak mampu menyadarinya secara langsung. Padahal, sangat banyak berhamburan ayat-ayat tersebut di sekeliling diri manusia. Tapi, hanya sebagian orang yang mampu mempelajari dan menyadarinya.

Semua yang terjadi di dunia ini. Masa lalu, masa kini hingga masa depan, seluruhnya telah jelas tertuliskan di dalam Al Qur’an secara terperinci. Bahkan sebelum beberapa teori-teori yang ditemukan ataupun berkembang, Qur’an telah menjawabnya terlebih dahulu. Disinilah, Dia tunjukkan keagungan-Nya kepada seisi bumi terutama untuk para manusia yang tak terlepas dari kehinaan dan kealfaan.

Secara menakjubkan Allah buktikan di dalam surah Yasin tentang perputaran bumi pada ayat 40,

“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”

Dengan adanya kemajuan sains dan teknologi sehingga menjawab keraguan-keraguan para ilmuwan tentang perputaran bumi. Berdasarkan hasil penelitian mereka melalui satelit-satelit buatan yang dilengkapi dengan alat pemotret sehingga mampu melihat bumi dalam tata surya. Mereka berkesimpulan bahwa anggota tata surya bergerak terus-menerus. Matahari bergerak berdasarkan orbitnya dan seluruh planet bergerak mengelilingi matahari sesuai dengan garis edarnya dan berputar sendiri-sendiri.

Subhanallah, sebelum temuan para ilmuwan tersebut. Allah telah menceritakan secara indah di dalam surah Yasin bahwa masing-masing beredar pada garis edarnya. Satu bukti jelas Dia tampakkan dengan ayat-ayatNya.

Sepatutnya bagi kita untuk mempelajari dan mengamalkan kandungan yang ada di dalam Al Qur’an. Namun, sebelum mempelajari dan mengamalkan alangkah lebih baik jika kita membiasakan diri untuk rutin membacanya.

Manusia berinteraksi langsung dengan Allah melalui dua cara yakni lewat sholat dan tilawah. Lewat sholat ia berkomunikasi kepada Allah melalui gerakan dan dzikir-dzikir yang dibaca ketika sholat. Lewat tilawah Allah berkomunikasi dengannya melalui ayat-ayatNya.

Sungguh banyak pelajaran yang terkandung di dalam Al Qur’an. Mulai dari nasihat-nasihat, perintahNya, laranganNya, kisah para utusan-utusanNya, surga neraka, semua aktivitas manusia dari zaman dahulu hingga akhirat telah tertera jelas di dalamnya.

Ayat-ayatNya telah banyak bertebaran di muka bumi ini. Sudahkah kita menyadari keberadaan ayat-ayat tersebut? Tak sadarkah selama ini kita dikelilingi oleh ayat-ayatNya?

Ayat-ayatNya  yang paling dekat dengan diri kita yakni tentang penciptaan manusia. Di dalam surah At Tiin dijelaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS. At Tiin ayat 4)

Sadarkah manusia diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya? Terkadang, hanya segelintir manusia yang menyadari bahwa dirinya diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya. Segelintir manusia lainnya beranggapan bahwa dia ciptakan biasa-biasa saja. Padahal, semua manusia diciptakan sama dengan kondisi masing-masing dilengkapi kekurangan dan kelebihan.

Dengan kekurangan bukan berarti mematikan potensi yang dimiliki oleh diri. Justru dengan kekurangan akan menyadarkan diri ini akan kekuasaan Ilahi. Mengakui bahwa diri manusia lemah, hina, kotor , kecil dan tak mempunyai apa-apa.

Dengan kelebihan, melejitkan potensi yang dimiliki. Kelebihan itulah yang akan sedikit demi sedikit menutupi kekurangan yang dimiliki oleh setiap insan.

Ayat-ayatNya menjelaskan kepada kita bahwa letak kemuliaan manusia tidak terletak pada kekurangan ataupun kelebihan yang dimiliki seperti rupawan, hartawan ataupun lainnya. Tetapi, terletak pada amal perbuatan dan  hati yang terpaut pada ketaqwaan kepada Sang Khaliq.

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk, rupa dan harta benda kalian, tetapi Allah memperhatikan hati dan amal-amal kalian” (HR. Muslim)

Subhanallah, ayat-ayatNya terpatri jelas di dalam diri manusia agar manusia mampu mengenal dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Bukan sebaliknya, menjauhi bahkan tak mengenal-Nya.

Alam ini terbentang luas. Seluas alam itu pula berceceran ayat-ayatNya. Ayat-ayat yang akan memberikan hidayah kepada orang-orang pilihan yang mampu menggunakan akal pikirannya untuk mengakui keagungan-Nya.

Jikalau kita ingin mengenal Allah maka kenalilah dengan ayat-ayat yang terbentang luas dari semua ciptaan-Nya yang ada di muka bumi ini, sebab semua telah terpapar jelas bahwa segala macam ciptaan-Nya itulah yang akan membuat kita merasakan keberadaan-Nya.

Langit terbentang luas tanpa satu pun tiang. Lautan terhampar luas tanpa satu pun menyangga di tepi-tepinya. Gunung-gunung berdiri tegak tanpa satu pun pondasi yang ada dibawahnya. Matahari memantulkan pancaran sinarnya setiap hari dari timur hingga kembali keperaduannya di ufuk barat. Bintang-bintang bertaburan di angkasa. Bulan tersenyum kepada bumi saat malam tiba. Masih banyak lagi gambaran ciptaan-Nya yang secara tidak sadar telah kita rasakan. Disanalah ayat-ayatNya bergaung memberitahukan kepada manusia agar manusia sadar dan kembali meningkatkan amal ibadahnya.

Jika dengan ayat-ayat yang ada di alam belum mampu menyadarkan dirinya akan kebesaran dan kekuasaan-Nya. Sadarilah bahwa ayat-ayatNya juga ada pada diri manusia. Semoga dengan kesadaran manusia mampu mengenal Allah ketika dia mengenal ayat-ayatNya yang ada pada dirinya sendiri. Bukankah orang yang mengenal dirinya sendiri maka akan mengenal akan Sang Penguasa