Cara cepat jadi kaya, buatlah usaha!! Itulah yang sedang trend di masyarakat. Ada anggapan yang mulai menjadi kebenaran sosial bahwa orang kaya pasti punya usaha. Usaha disini maksudnya adalah wirausaha, bisnis atau menjadi seorang pengusaha. Baik membuat toko, warung, distro bahkan konsultan. Memang benar menjadi pengusaha akan membuka peluang kaya lebih besar dari seorang karyawan. Karena pengusaha mempunyai limit pendapatan yang tak terbatas ketimbang seorang karyawan. Karena hal itu pula banyak karyawan yang pindah haluan menjadi pengusaha. Tapi limit disini ternyata bukan hanya batas maksimal pendapatan yang bisa kita capai, ternyata batas minimum pendapatan yang kita capai juga tak terbatas. Bila karyawan ada Upah Minimum Regional (UMR), ternyata pengusaha tidak punya itu. Limitnya bukan saja nol, tapi juga minus puluhan juta, alias rugi atau malah pailit. Yang tadinya berharap kaya, malah bisa jadi miskin. Nah, sekarang kita bahas kenapa tidak semua pengusaha pasti akan kaya.
Mungkin saja, kita sebagai pengusaha memang menikmati pendapatan yang tinggi, tapi apakah itu bisa jadi tanda kalau Anda kaya? Hal ini bisa berlakuk juga kepada pegawai. Penghasilan tinggi belum tentu kaya, karena kaya adalah sisa dari pemasukan dikurangi dengan pengeluaran. Pengeluaran bukan saja apa yang kita keluarkan untuk suatu barang tertentu, tetapi juga pengeluaran atas akibat dari inflasi. Ada tiga hal yang membuat orang yang berpenghasilan tinggi tidak kaya : boros, banyak pengeluaran tidak terduga, dan uang yang tidak diputar.
Boros, mau berpenghasilan setinggi apapun bila kita boros akan percuma. Penghasilan bertambah, pengeluaran juga bertambah. Bahkan bisa melebihi penghasilan, jadi kita akan hidup untuk mencari penghasilan guna menutup utang atas pengeluaran kita. Nah, penting untuk memilah mana yang penting, dibutuhkan, mendesak dan diinginkan. Dengan kriteria itu kita bisa mengurangi tingkat boros. Membelanjakan uang hanya untuk yang penting saja.
Banyak pengeluaran tak terduga, dapat membuat uang kita terkuras seketika. Pengeluaran ini bisa karena kita atau keluarga yang sakit, mobil atau motor yang rusak atau hilang, biaya pendidikan yang meningkat karena tingkat inflasi dan sebagainya. Untuk hal ini, kita memerlukan sebuah proteksi untuk diri dan harta kita. Hal itu bisa berupa asuransi kesehatan, kendaraan dan juga tabungan atau investasi pendidikan.
Uang yang tidak diputar, sebesar apapun penghasilan kita bila uang itu hanya disimpan dirumah akan habis termakan inflasi. Maka dari itu kita harus memutarkan untuk keperluan investasi atau asset yang produktif menghasilkan penghasilan tambahan. Setelah membahas dari sisi personal dari pengusaha, sekarang kita mencoba membahas dari sisi organisasi dari pengusaha yaitu usaha itu sendiri. Bisa berupa toko, warung, distro atau bahkan konsultan.
Ada beberapa faktor yang membuat pengusaha atau usaha tidak kunjung kaya, yaitu :
1. Bercampurnya keuangan organisasi dengan pribadi
Uang organisasi bukanlah uang pribadi. Masalah ini adalah masalah paling dasar dari sebuah organisasi usaha. Bila belum bisa lepas dari masalah ini jangan berharap bisa kaya lewat jalur pengusaha. Kita harus tahu bahwa menggunakan uang organisasi untuk membiayai keperluan pribadi merupakan pencurian. Karena uang itu bukan lagi milik pribadi, tapi milik organisasi walaupun berasal dari kantong pribadi. Pendapatan bagi seorang pemilik usaha adalah pembagian laba atau deviden, hanya itu.
Salah satu enaknya menjadi pengusaha adalah kita bisa menentukan penghasilan kita sendiri (dari pembagian laba). Tapi ingat, harus tetap proposional. Kita harus memperhatikan kondisi keuangan organisasi. Apakah sudah melewati ambang BEP atau belum? Apakah sudah mempunya laba besar atau belum?
Kiat untuk mengendalikan faktor ini adalah dengan :
- Menggunakan rekening yang berbeda. Hal ini bisa meminimalisir tercampurnya uang pribadi dengan uang organisasi. Kita menggaji karyawan dengan menggunakan rekening organisasi, lalu menggunakan rekening pribadi untuk keperluan pribadi bukan mengambil dari rekening organisasi. Untuk pembagian laba, bisa langsung transfer dari rekening organisasi ke rekening pribadi.
- Menggunakan pencatatan akuntansi. Dengan menggunakan pencatatan akuntansi, kita bisa mengetahui aliran keuangan organisasi. Kita bisa menilai boros tidaknya organisasi kita. Dan yang paling penting bisa mengendalikan pengambilan prive. Ini dengan syarat tidak ada manipulasi dalam pencatatan.
2. Mengendalian pemasukan dan pengeluaran
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sebesar apapun pemasukan yang kita dapat, jika tidak bisa mengendalikan pengeluaran akan membuat kita susah kaya walaupun organisasi kita kaya. Tapi bisa jadi sebaliknya, kita punya banyak asset dan bisa dikatakan kaya, tapi organisasi kita miskin. Hal itu bisa dihindari dengan mengendalikan pemasukan dan pengeluaran, baik organisasi maupun pribadi.
- Pembagian laba atau gaji
Sebagai seorang pengusaha, kita bisa memilih mendapat pemasukan pribadi dari pembagian usaha atau gaji. Sebenarnya hampir sama karakteristiknya, hanya beda dalam penetapan apakah stabil (gaji) atau dinamis (pembagian laba) tergantung kondisi organisasi. Tapi satu hal yang harus diperhatikan adalah apakah sudah melewati ambang batas BEP? Apabila kita melakukan penggajian sebelum terpenuhinya ambang BEP organisasi usaha kita, itu akan membuat organisasi kita terbebani apalagi bila sering mengambil prive. Kita bisa saja terlihat kaya, tapi organisasi kita miskin. Bila belum mendapat pemasukan bagaimana? Itulah mengapa kita butuh cadangan dana.
- Cadangan dana
Agar tidak membebani keuangan organisasi, kita butuh untuk mempunyai cadangan dana. Hal ini sebenarnya tidak berlaku untuk pengusaha yang masih berkerja atau mendapat tanggungan dari orang tua/orang lain. Pengusaha ada yang masih karyawan, ada yang masih pelajar atau mahasiswa dan ada yang masih mendapatkan beasiswa. Kenapa kita membutuhkan cadangan dana? Karena pengusaha tidak akan langsung berpenghasilan bahkan kaya, bila tidak ada penghasilan darimana menafkahi diri bahkan keluarga. Kita perlu cadangan dana berupa tabungan dengan jumlah 6-12 bulan pengeluaran rutin pribadi ataupun keluarga. Sebetulnya tergantung dari jenis usaha yang kita lakukan, tetapi range tersebut merupakan asumsi yang paling sering digunakan. Tanpa cadangan dana kita akan membebani keuangan organisasi.
- Jangan boros karena merasa sukses
Bagian ini akan terasa seperti nasehat yang mengekang bagi para pengusaha yang memang berniat mendirikan sebuah organisasi usaha agar terlihat kaya. Banyak dari para pengusaha terburu-buru untuk menggunakan pemasukan dari usaha untuk terlihat kaya. Hal itu bisa mengubah gaya hidup kita dan membuat pengeluaran rutin menjadi lebih tinggi. Padahal pemasukan dari usaha tidak selalu tinggi, dinamis atas beberapa faktor alamiah dari usaha itu sendiri.
- Buatlah perencanaan pengeluaran
Selain mempunyai cadangan dana untuk pribadi, penting untuk melakukan perencanaan pengeluaran untuk organisasi usaha kita. Perencanaan itu berupa perencanaan ekspansi bisnis yang akan kita lakukan, investasi kepada asset untuk meningkatkan produksi dan belanja rutin. Hal-hal tersebut bisa kita prediksikan dari laporan akuntansi dari organisasi usaha kita.
3. Tidak punya proteksi
Salah satu hal yang bisa mengurangi kekayaan pengusaha adalah pengeluaran mendadak yang besar. Hal itu bisa dikarenakan sakit, rusaknya kendaraan atau bahkan kematian. Ini bisa kita atasi dengan mengambil asuransi jiwa, kesehatan dan kendaraan. Memang tidak harus, tapi hal ini penting untuk melindungi diri, kendaraan dan keluarga kita.
4. Tidak memiliki investasi lain
Pemasukan kita bisa kita gunakan untuk menghasilkan pemasukan selain dari usaha dengan memiliki investasi lain. Hal ini bisa membantu kita untuk berjaga-jaga dari akibat dari kerugian atas organisasi usaha bahkan bisa membantu kita untuk lebih cepat kaya. Tapi memiliki investasi lain disarankan bila hasil dari usaha sudah ada. Untuk investasi selain usaha kita bisa melirik produk investasi dan asset yang bisa disewakan. Produk investasi bisa berupa produk keuangan berupa saham dan reksanadana. Properti dan emas juga bisa menjadi alternatif investasi selain usaha. Selain itu kita bisa mempunyai barang untuk disewakan. Barang tersebut bisa berupa kendaraan, kontrakan/kost, kamera, OHP, proyektor dan lainnya.
5. Tidak melakukan analisis resiko.
Membuat usaha merupakan salah satu jalan untuk menuju kaya. Tapi ada juga yang belum buat usaha walaupun sudah banyak menyambangi seminar-seminar dan membaca buku tentang usaha. Kebanyakan karena takut. Hal ini bisa diminimalisir dengan melakukan analisis resiko sebelum membuat usaha. Hal ini bukan hanya untuk yang baru mau membuka usaha tapi juga bagi yang sudah membuka usaha dan ketagihan untuk membuat usaha baru, baik yang sejenis maupun yang beda sama sekali.
Ada dua jenis orang dalam membuka usaha, yaitu yang menunggu kebutuhan ada dan yang menciptakan kebutuhan. Orang jenis pertama akan membuka suatu usaha bila memang benar sudah ada kebutuhan dari konsumen. Biasanya orang jenis ini akan menunggu ada orang yang membuka usaha dengan kebutuan tersebut. Orang jenis kedua akan tetap membuka suatu usaha walaupun belum ada kebutuhan, tapi dia akan menciptakan kebutuhan tersebut. Orang jenis ini akan menjadi inspirator dalam bisnis yang dia geluti, walaupun tidak selalu menjadi leader dalam bisnis tersebut. Nah analisis apa yang perlu kita lakukan?
- Jangan menggunakan semua uang
Untuk membuka usaha baru jangan menggunakan semua uang, baik pengusaha baru maupun pengusaha yang akan membuat jenis usaha baru. Seperti yang di bahasa sebelumnya tentang pentingnya memiliki cadangan dana.
- Analisis strategi bisnis
Kita bisa melihat dari variable kekuatan bisnis, yaitu harga produk, omzet tiap bulan, jumlah outlet dan lainnya. Selain itu ada juga variable daya tarik industri, yaitu pangsa pasar dan potensi belanja konsumen.
- Fokus pada strategi promosi
Promosi sangat penting untuk menciptakan kebutuhan dan menambah kebutuhan. Kita bisa menambah pangsa pasar dengan melakukan promosi yang benar. Hal itu bisa meningkatkan omzet kita tiap bulan yang berarti menaikan pendapatan kita.
Setelah semua yang sudah dibahas, kita harus mengingat kembali kalau tujuan kita membuka usaha adalah untuk mendapatkan pendapatan yang besar agar menjadi kaya. Nah, sebesar apapun pendapatan yang kita dapat jika tidak di atur dengan baik akan percuma. Maka penting untuk mengelola keuangan kita dengan baik.
Oleh: Danu Ardi Kuncoro, Jakarta