Belanja bulanan menjadi salah satu hal yang menyenangkan bagi para ibu-ibu. Membuat daftar panjang belanjaan seolah menjadi seni mengarang indah yang akan di nilai oleh guru di sekolah. Memilih barang mana yang merupakan kebutuhan dan barang mana yang hanya sekedar keinginan.
Satu yang tidak lepas dari daftar belanja bulanan adalah produk makanan. Mulai dari kebutuhan dapur seperti sarden, bumbu-bumbu kering hingga camilan sehat keluarga. Maka menjadi penting untuk para ibu-ibu dan masyarakat pada umumnya untuk cermat dalam melihat tanggal kadaluarsa produk makanan.
Pada saat belanja produk makanan, usahakan tanggal kadaluarsanya masih lama dari saat beli. Sehingga apabila tidak ingin segera dipakai bisa dimpan lebih dulu. Setelah membeli produk tersebut, bisakan untuk tidak membuang kemasan yang berlabel tanggal kadaluarsa. Sehingga apabila produk tersebut akan dikonsumsi, kita bisa mengecek ulang tanggal kadaluarsanya.
Satu hal yang hingga saat ini belum banyak diketahui masyarakat adalah tanggal kadaluarsa suatu produk makanan hanya berlaku apabila produk tersebut masih berada dalam kemasan pabrikan. Belum diganti kemasan atau belum kontak dengan udara luar. Apabila sebuah produk makanan sudah dibuka dan kontak dengan udara luar, maka tanggal kadaluarsa yang tertera dalam kemasan sudah tidak lagi berfungsi. Makanan yang sudah dibuka harus segera dihabiskan.
Terlebih untuk dairy product atau produk olahan susu, apabila kemasan sudah dibuka maka produk tersebut harus segera habis. Meskipun disimpan dalam lemari pendingin sekalipun. Hal ini dikarenakan produk susu banyak mengandung protein. Protein merupakan zat gizi makro yang banyak disukai mikrobia. Hanya dalam waktu sekian detik setelah dibuka kemasannya, sudah banyak mikrobia yang berkembang biak dalam dairy product . Sebab itu, banyak ahli gizi yang menyarankan untuk membuang produk susu yang sudah terbuka di udara bebas dalam waktu yang lama (berjam-jam). Hal ini berlaku juga untuk produk-produk makanan tinggi protein yang lain.