Cinta Allah – Mencintai dan dicintai oleh sesama manusia apalagi terhadap suami/istri, anak, serta sanak keluarga merupakan kebutuhan batin yang paling mendasar. Terlebih lagi jika kita mampu mencintai serta dicintai oleh pencipta semua makhluk di muka bumi, Allah swt.
Tak dapat dipungkiri, segala kebaikan yang Allah swt kehendaki pastilah memiliki tanda-tanda yang unik baik tersirat maupun tersurat. Begitupun tanda bahwa Allah cinta dan sayang terhadap hamba-hamba-Nya di dunia.
Terdapat tiga tanda bahwa seorang hamba mendapatkan kasih dan sayang oleh Allah swt saat berada di alam dunia. Tanda-tanda tersebut yaitu:
Pertama: Allah swt membalaskan keburukan hamba tersebut secara langsung di dunia agar nanti ia terlepas dari balasan Allah swt di akhirat.
Rasulullah saw pernah bersabda yang maksudnya: “Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hamba-Nya, maka Allah akan mempercepat balasan kesalahannya di dunia. Dan sebaliknya, apabila Allah menghendaki keburukan kepada hamba-Nya maka Allah tidak membalas perbuatan dosanya di dunia hingga kelak Dia membalasnya nanti di hari kiamat.” ( HR. Tabrani )
Itulah tanda pertama yang mana Allah berikan kepada hamba kecintaan-Nya. Dia mempercepat balasan keburukan hamba-Nya tersebut agar manusia tersebut segera bertaubat dan memperbaiki kesalahan yang ia telah perbuat.
Namun sebaliknya bagi orang yang dibenci oleh Allah swt, ia akan dibiarkan saja bergelimang dalam lumpur dosa dan terus menerus bermaksiat hingga lupa dan lalai selama berada di dunia.
Oleh sebab itu, sudah sepatutnya seorang mukmin selalu menerima segala bentuk kesusahan yang ia terima di dunia dengan ikhlas dan ridha. Mungkin saja itu merupakan hukuman dari Allah swt akibat kesalahan kita sekaligus sebagai bahwa Dia mencintai hamba-Nya agar kita segera insaf dan bertaubat.
Karena sesungguhnya balasan Allah swt di dunia sangat tidak sebanding dengan balasan Allah swt di akhirat. Ketika di akhirat seorang hamba sudah tak memiliki kesempatan lagi untuk bertaubat serta balasannya pun jauh lebih dahsyat.
Ingatlah bahwa Allah swt berfirman dalam Surah Al-A’raf ayat 168: “Dan, Kami coba mereka dengan nikmat yang baik dan bencana yang buruk, agar mereka kembali kepada kebenaran.”
Berkaca dari firman-Nya tersebut, sudah jelas bahwa cobaan dan ujian merupakan sunnatullah yang di dalam pasti mengandung rahmat dan hikmat bagi hamba-Nya. Allah memiliki banyak cara yang berbeda-beda untuk mengembalikan hamba-Nya kembali menuju jalan lurus-Nya.
Kedua: Allah swt bukakan hatinya dan mengisinya dengan keyakinan yang kuat dan kukuh.
Rasulullah saw bersabda yang artinya:”Apabila Allah swt menghendaki kebaikan pada diri seseorang, niscaya Allah akan bukakan kunci hatinya dan mengisinya dengan keyakinan dan kepercayaan yang kukuh. Allah swt jadikan hatinya waspada akan lika-liku kehidupan yang ia jalani. Allah swt jadikan hatinya sehat sejahtera dan lidahnya berkata benar dan perilakunya lurus serta Allah swt jadikan telinganya mendengar dan matanya melihat.” ( HR Abu As Sheikh dari Abu Zarr )
Melalui hadits Nabi saw di atas sudah jelas bahwa hamba yang Allah swt bukakan hatinya ia akan memiliki tingkah laku yang lurus baik dari ucapan dan perbuatannya.
Hamba tersebut akan berhati-hati menjalani hidupnya agar tidak terpeleset ke jurang penuh dosa dengan sedapat mungkin menghindari perilaku-perilaku yang tercela. Lalu, adakah dalam diri kita ciri-ciri tersebut di atas? Jika iya, maka itulah tanda cinta Allah swt pada kita.
Ketiga: Allah swt berikan pemahaman terhadap agama Islam hingga mampu menghayati dan mengamalkannya menjadi sebuah cara hidup yang sempurna.
Rasulullah saw bersabda yang artinya:”Barangsiapa yang Allah swt kehendaki kebaikan atas dirinya, maka pastilah Allah swt anugerahkan pemahaman akan agama.” ( HR Bukhari, Muhammad bin Ismail. Shahih Bukhari, Dar Ibn Kathir, Beirut, 1987, jilid 1, hlm. 39, no.hadits: 71 )
Apabila Allah swt kehendaki kebaikan akan seorang hamba-Nya maka Dia akan memberikan pengetahuan untuk memahami ajaran agama Islam hingga ia mampu hayati dan mengamalkannya di dalam kehidupan.
Seorang mukmin yang diberikan pemahaman tersebut tentu tidak akan pernah menjual akidahnya hanya demi kesenangan dunia yang hanya sementara saja. Hamba tersebut tak akan silau dan cinta terhadap dunia hingga melupakan bagiannya di akhirat. Justru, ia akan selalu tunduk dan patuh pada perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya.
Allah swt berfirman dalam Surah Al-Maidah ayat 3 yang berarti:”Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagimu agamamu dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku padamu dan Aku telah ridhakan Islam sebagai agamamu.”
Sebagai penutup, marilah kita bermuhasabah diri kita sendiri, menatap jauh ke dalam hati dan menengok kehidupan kita selama ini. Adakah ketiga tanda tersebut di atas terdapat dalam diri dan kehidupan kita selama ini?
Jika iya, maka bersyukurlah atas nikmat cinta dari-Nya tersebut dan bersabar atas ujian dan cobaan dari-Nya untuk “menyeret” kita kembali pada jalan lurus-Nya.
Jika tidak, maka kita mesti khawatir bahwa mungkin Allah sedang murka pada diri kita. Segeralah kita bertaubat dan berdoa memohon ampunan, serta meminta petunjuk serta kasih sayangnya. Yakinlah bahwa Allah selalu menerima taubat hamba-Nya yang mau kembali pada-Nya.