Setiap manusia pasti ingin memeroleh yang terbaik dalam hidup. Ingin hidup enak, pendidikan yang tinggi, kekayaan materi, dan jabatan yang tinggi. Namun, benarkah setelah mendapatkan itu semua lantas membuat kita bersyukur? Atau, kita malah dilalaikan dengan dunia dan selalu merasa kurang? Harta dan jabatan yang kita miliki tak lantas menjadikan kita hamba yang bersyukur, bahkan kita menjadi kufur.
Kemudian jika kita belum diberi kekayaan dan kesuksesan, kita juga tidak dapat mensyukuri apa yang ada. Kita lupa, bahwa yang sedikit itu juga merupakan karunia dari Allah SWT. Harta yang sedikit tidak membuat kita bersyukur, kita malah menjadi kufur. Padahal, jika kita mau menerima pemberian Allah dengan qana’ah dan bersyukur, maka kita akan diberi tambahan nikmat lagi yang tidak kita duga.
Oleh karena itu, kita semestinya belajar untuk menjadi hamba yang merasa cukup dengan apa yang Allah berikan. Dengan belajar mensyukuri pemberian Allah yang sedikit, Allah akan memberikan yang lebih banyak lagi. Sebaliknya, jika kita kufur terhadap pemberian Allah, maka Allah akan cabut semua kenikmatan yang kita miliki. Barulah kita sadar dan menyesal dengan perbuatan kita.
Rasulullah bersabda:
“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)
Jika saat ini Anda bekerja dan mendapatkan gaji sebesar Rp500.000,- maka bersyukurlah dengan cara bekerja keras seolah-olah Anda digaji Rp1.000.000,- Dengan bekerja keras, Allah akan melihat pekerjaan kita dan memberikan balasan sesuai dengan kerja keras kita. Baik itu berupa kesehatan, kegembiraan, ketenangan hati, atau bahkan Allah juga akan menggantinya dengan tambahan rezeki berupa penghasilan yang lebih baik. Percayalah, setiap kebaikan yang kita perbuat, Allah akan memberikan balasannya untuk kita. Insya Allah.