Saya terhenyak ketika membaca buku karya Syaikh Mahmud Mahdi Al Istambuli dan Musthafa Asy Syalabi yg berjudul Nisa’ Haula Ar Rasuul. Buku itu bercerita tentang seorang wanita yg tua dan lemah, yang nyaris tak memiliki keistimewaan apa apa disisinya, tapi ternyata Nabi sangat memperhatikannya.
Yang menarik juga, penulis memberi sub judul “Darsun Laa Yunsa”. Pelajaran Tak Terlupakan..
Namanya Ummu Mahjan. Seorang wanita tua yang lemah, hitam kulitnya. Ia bukan termasuk kalangan cerdas cendikia, bukan pula masuk golongan kaya raya.
Pun begitu, ia tetap ingin berkhidmat untuk islam sebisanya. Dengan tekun ia membersihkan masjid tiap harinya, tempat ibadah dan berkumpulnya Nabi dan para shahabatnya. Sehingga mereka merasa nyaman di tempat yang mulia itu.
Ketika wanita itu meninggal di malam hari, para sahabat langsung menguburkannya di malam itu, tanpa membangunkan dan memberitahukan peristiwa itu kepada Nabi. Mungkin karena mereka anggap bahwa meninggalnya wanita itu bukan hal yang begitu penting.
Pagi harinya, Nabi merasa kehilangan, setelah mendapat informasi, bliau menegur para sahabat yg tdk memberitahukan kejadian yg menurut Nabi itu penting.
Beliau bersabda, “Kenapa kalian tidak memberitahukan hal itu kepadaku?” (HR An Nasa’i , Al Muwatha’)
Ternyata, Nabi memberikan perhatian besar atas usaha wanita tersebut dalam berkhidmat untuk Islam.
Masihkah ada di antara kita yg layak menyatakan Udzur dari berkhidmat untuk Islam, dengan alasan tidak memiliki potensi? Tidak memiliki kemampuan apa-apa? atau bahkan tidak memiliki waktu?
Buktikan Islammu!
Ustadz Abu Umar Abdillah