Doa Ampunan – Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Sehingga setiap harinya pasti selalu diwarnai dengan perbuatan dosa; baik itu yang disengaja maupun yang tidak sengaja; baik itu dosa secara fisik ataupun dosa hati.
Ummat Rasulullah saw. diberi keistimewaan yang tidak dimiliki ummat-ummat lain; yaitu, ditangguhkannya penghukuman di dunia dan disediakan waktu terbentang untuk bertaubat memohon ampun sehingga Allah bisa mengampuninya.
Di antara syarat-syarat memohon ampun / taubat adalah
- Menyesal
- Berhenti dari dosa
- Bertekad untuk tidak mengulanginya
Berikut adalah do’a yang bisa diamalkan sebagai bentuk penyesalan / permohonan ampun pada Allah swt.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى
“Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii”
Artinya: Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan.
Sayyidul Istighfar
Di antara bacaan istigfar / memohon ampun, ada doa sayyidul istighfar yang berarti bapaknya istighfar. Di mana bacaan sayyidul istighfar ini mempunyai keutamaan seperti yang Rasulullah saw. kabarkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari di dalam shahihnya, an-Nasa’I, Imam Ibnu Hibban, Imam ath-Thabarani, al-Hakim, Imam Ahmad, Imam al-Baghawi, dan juga oleh Imam at-Tirmidzi dengan lafadz awalan yang berbeda.
Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Sesungguhnya Istighfar yang paling baik adalah seseorang hamba mengucapkan:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma anta Rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘aHdika wa wa’dika mastatha’tu, a’udzu bika min syarri maa shana’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang degnan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni Surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penguhi Surga.”
Arti dari doa di atas: Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.
Doa-doa di atas hendaknya diamalkan setiap hari, di pagi dan petang. Karena kita adalah makhluk pendosa yang tidak akan pernah berhenti berbuat dosa. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan ampunan dari Allah swt. karena kesungguhan kita bertaubat memohon ampun.
“Bila kita tidak bisa bersaing dengan para orang shaleh dalam amalnya, bersainglah dengan para pendosa dalam taubatnya.”
Allah mencintai orang-orang yang taubat.