“Orang yang mahir berinteraksi dengan Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan ia merasa sulit, ia mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)
Imam Nawawi dalam kitab Syarh Muslim menjelaskan bahwa kata “mahir” berarti mampu membaca, menghafal, memahami, tadabbur, dan mengamalkan Al Quran. Pribadi yang seperti itu sangat diperlukan masyarakat karena akan berfungsi sebagai cahaya pencerah hidup Islami di tengah masyarakatnya.
Adapun dua pahala bagi muslim yang bacaannya terbata-bata merupakan himbuan agar ia terus rajin membaca walaupun masih terbata-bata karena Allah tidak akan menyia-nyiakan kesulitan upayanya dalam membaca. Dua pahala disini maksudnya adalah pahala membaca dan pahala susah payahnya.
Dua pahala baginya bukan berarti legitimasi bagi yang tidak mampu membaca Al Quran untuk tidak mengembangkan kemampuannya. Janji itu harus menjadi motivasi yang kuat untuk terus berinteraksi dengan Al Quran. Interaksi yang teratur menjamin bacaan seorang muslim yang terbata-bata menjadi lancar. Adapun yang sudah mahir, ia harus berusaha istiqomah bersama Al Quran.
Bagi orang yang kesulitan membaca Al Quran, membacanya di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri. Kita ketahui bersama bahwasanya pahala membaca Al Quran adalah dihitung tiap ayatnya.
“Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan akan dilipatkan gandakan sepuluh, saya tidak mengatakan (Alif Lam Mim) satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf“ (HR Bukhari)
“Ya Allah terangilah hati kami dengan Al Quran, dan hiasilah akhlak kami dengan Al Quran, jauhkanlah kami dari api neraka dengan Al Quran, masukkanlah kami ke surgamu dengan Al Quran. Jadikanlah Al Quran sebagai teman di dunia, di dalam kubur sebagai penerang/teman , cahaya di atas titian (shirath), dan teman di dalam surga, dan penghalang dan hijab dari api neraka, sebagai petunjuk untuk segala kebaikan dan tetapkanlah kami dlm kesempurnaan , anugrahkan kepada kami kemudahan dlm mengamalkan Al Quran dgn hati dan lisan, senantiasa cinta kpd kebaikan, kebahagiaan, kegembiraan atau keindahan iman. Dan sholawat dan salam yg senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw dan para sahabat atas kebaikan akhlaq dan kelembutan budi pekertinya di atas cahaya arsy.”
Oleh: Usri Amri, IMUSKA, Korea Selatan