Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lainnya.” (HR At Tirmidzi)
Maka, tidak ada sikap lain bagi seorang da’i melainkan harus membawa manfaat bagi orang-orang di sekitarnya, dan menjadikan dirinya sebagai manusia terbaik lantaran apa yang ia lakukan itu. Ia mesti bermanfaat bagi orang tuanya, bagi keluarganya, bagi suami atau isterinya, bagi saudaranya, bagi anak-anaknya, bagi tetangganya, dan ummat secara keseluruhan.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Luqman: 14-15)
“Dan bergaullah dengan mereka (para isteri) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An Nisa’: 19)
Rasulullah bersabda, “Hak tetangga adalah bila sakit engkau kunjungi, bila wafat kau antar jenazahnya, bila memerlukan kau pinjami, bila beraib kau tutupi, bila beroleh kebaikan kau ucapkan selamat kepadanya, dan bila ditimpa musibah datangilah untuk menyampaikan duka cita. Janganlah meninggikan bangunan rumahmu melebihi bangunannya sehingga menutup kelancaran angin baginya, dan jangan kamu mengganggunya dengan bau periuk masakan kecuali kamu ciduk sebagian untuk diberikan kepadanya.” (HR Ath Thabrani)
“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (Al Anfal: 63)
Proses pembangunan peradaban dan memakmurkan bumi merupakan sebuah proses duniawi dengan nuansa rabbani. Salah satu hal yang dilakukan adalah memberikan kemanfaatan nyata bagi perkembangan hidup manusia dan kemanfaatan bagi manusia itu sendiri.
Salah seorang kader da’wah, Dr. Warsito P. Taruna, M.Eng., merupakan salah satu contoh ilmuwan yang memberikan kontribusi nyata kepada kehidupan. Beliau adalah penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2009 dari Freedom Institute dan Bakrie Untuk Negeri. Bersama lembaga Center for Tomography Research (CTECH Labs) yang berpusat di Tangerang, dan rekan kerja-samanya, Prof L.S. Fan dari Ohio State University, beliau mematenkan teknologi electrical capacitance volume tomoghraphy (ECVT). ECVT merupakan teknologi tomografi volumetrik empat dimensi (tiga dimensi ruang dan satu dimensi waktu). Pencitraan volumetrik dinamis menggunakan prinsip medan listrik statis yang terukur, untuk menghasilkan seluruh citra volumetrik dari obyek yang dikelilingi oleh sensor medan listrik statis. Teknologi ini memunculkan pencitraan tiga dimensi dan real time dari obyek-obyek bergerak yang berada di dalam talang tertutup tak peduli apa pun bentuk dan geometrinya. Dalam penjelasan sederhana, penemuan ini adalah teknologi ‘Rontgen 3G’, yakni pemindai atau scanner yang bisa menembus tubuh manusia dan mesin dalam sudut irisan tiga dimensi secara real-time, dengan menggunakan sensor seperti milik kelelawar
Berikut ini pemanfaatan teknologi ECVT:
Di jurnal Measurement Science and Technology, NASA meyebutkan pemanfaatan teknologi ECVT untuk memindai keberadaan air di permukaan luar pelapis sistem pelindung panas pada dinding pesawat ulang-aliknya. Material pelindung panas pada dinding luar pesawat ulang-alik biasanya terbuat dari bahan keramik yang sangat rentan terhadap akumulasi air pada permukaannya. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada dinding pesawat saat peluncuran akibat perubahan suhu dan tekanan yang tinggi. Teknologi ECVT membantu mendeteksi keberadaan akumulasi air di dinding luar pesawat alang-alik untuk mencegah kerusakan selama misi ke antariksa. Pemanfaatan teknologi ECVT untuk aplikasi di pesawat antariksa adalah yang pertama kali dilakukan oleh NASA.
Teknologi ECVT banyak membantu memahami karakter dan dinamika fluida multifase dalam berbagai macam proses dan reaktor kimia. Riset yang berkaitan dengan dinamika fluida dengan memanfaatkan teknologi ECVT telah dilaksanakan secara intensif di Ohio State University, University of Cambridge, dan Laboratorium Morgantown milik Departemen Energi Amerika Serikat.
Selain memproduksi serta menyuplai sistem ECVT dan piranti lunak yang dipakai di berbagai institusi riset, C-TECH Labs telah berhasil meluncurkan prototipe sistem pemindai empat dimensi untuk reaktor kimia yang pertama di dunia. Peluncuran dilakukan di Ohio State University, Amerika Serikat. Peluncuran itu akan mengawali pemasaran produk sistem pemindai 4D generasi kedua di Amerika dan Canada melalui partner bisnis PT Edwar Technology di Amerika yaitu Tech4Imaging Company yang berpusat di Ohio.
Sebelumnya, sistem ECVT generasi pertama juga telah digunakan terutama di Ohio State University, dan juga perusahaan B&W di Amerika serikat dan Cambridge University di Inggris. Selain di Ohio State University, generasi kedua sistem ECVT juga akan dipasang di Morgantown National Laboratory milik Department of Energy, Amerika Serikat. PT Edwar Technology juga sedang menangani pesanan sistem generasi kedua ini dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Bersamaan dengan peluncuran produk tersebut, diajukan juga aplikasi paten teknologi ECVT resolusi tinggi ke kantor paten AS. Teknologi resolusi tinggi ini akan menjadi prototipe sistem ECVT generasi ketiga yang merupakan basis aplikasi ECVT di dunia medis. C-TECH Labs dalam waktu dekat juga merencanakan untuk meluncurkan sistem nano-tomography yang pertama di dunia.
Selain berguna untuk industri besar dan maju, teknologi ECVT juga akan menolong para pasien miskin bila mereka harus mengecek kesehatan dengan pemindai tubuh. Biaya pemindaian tubuh dengan ECVT lebih murah dibandingkan dengan CT Scan dan MRI.[1]
Bahkan, dalam tagline situs pribadinya, Dr. Warsito menuliskan, “Man is contribution. What will yours be?”
Ustadz Salim A. Fillah berkata, “Kemanfaatan dalam bentuk amal shalih adalah buah alami dari keimanan, dan gerak yang bermula pada detik dimana hakikat keimanan itu menghunjam di dalam hati. Maka keimanan dan cinta kepada-Nya adalah hakikat yang aktif dan enerjik. Sama seperti bunga yang tidak bisa menahan semerbak wewangiannya. Ia pasti muncul secara alami, memberi wangi ke sekelilingnya. Manusia terbaik, manusia yang paling bermanfaat. Kepada orang-orang dekat kita, orang tua misalnya, Allah ingin cinta hadir dalam wajah kita setiap bertemu mereka. Allah suka jika cinta hadir dalam tiap huruf di lisan, tiap napas di paru, tiap gerak di otot, dan tiap getar di hati. Sejarah peradaban Islam, adalah sejarah sumbangsih kemanfaatan. Tak harus besar. Jika senyum, perhatian, kasih, dan cinta adalah kemanfaatan tertinggi, tersenyumlah.. Karena engkau telah menulis sejarah.”[2]
Sementara itu Sayyid Quthb berkata, “Manakala nilai hidup ini hanya untuk diri kita, maka akan tampak bagi kita bahwa kehidupan kecil dan singkat. Yang dimulai sejak kita memahami arti hidup dan berakhir hingga batas umur kita. Tetapi apabila kita hidup juga untuk orang lain, maka jadilah hidup ini bermakna panjang dan dalam. Bermula dari adanya kemanusiaan itu sendiri dan berlanjut sampai kita meninggalkan dunia ini.”[3]