“Gagal itu bukah sukses yang tertunda.”
Kalimat ini disampaikan oleh seorang dosen Psikologi pada waktu saya mengikuti seminar 20 tahun dulu. Betul-betul terpatri di memori dan hati. Ya, gagal adalah gagal, bukan sukses yang tertunda.
“Kalau ada yang mengatakan gagal adalah sukses yang tertunda sebetulnya hanya ‘ngayem-ayemi’ (membesarkan hati) supaya tidak frustasi,” lanjutnya.
Sukses besar itu seperti tumpukan koin. Sukses besar itu berasal dari sukses kecil yang disusun setiap hari. Hari ini satu koin sukses kecil, besok satu koin sukses kecil, demikian seterusnya maka lama-lama akan menjadi sukses besar.
Demikian juga dengan gagal. Dimulai dengan gagal kecil kalau dikumpulkan setiap hari akan menjadi gagal total. Tidak ada cerita hari ini gagal, besok sukses, gagal lagi, sukses lagi, dan akhirnya menjadi sukses besar.
Sepakat dengan apa yang disampaikan, bahwa kesuksesan sekarang adalah hasil jerih payah terus menerus yang dilakukan pada masa-masa sebelumnya. Tidak ada yang instan, semua melalui proses. Determinasi dan konsistensi adalah kata kunci dalam hal ini.
Seperti kata pepatah, “Siapa yang menabur benih akan menuai hasil. Jangan berharap memetik anggur kalau yang ditanam adalah semak belukar.”