Saat-saat awal presentasi, ialah saat yang krusial. “Kesan pertama, begitu menggoda. Setelahnya, terserahlah!”. Itu yang selama ini kita kenal.
Jika Anda memberi sesama apa yang mereka inginkan, mereka akan mendengarkan Anda. Maka, pertanyaannya.. “Apa yang setiap pendengar inginkan dari presentasi Anda?” Bayangkan, bagaimana jika pertanyaan ini tertuju untuk Anda, di menit-menit awal ketika memulai presentasi.
Boleh jadi, pertanyaan itu sulit dijawab. Karena setiap kita menyampaikan presentasi yang berbeda-beda. Tapi tahukah kita, ketika memperhatikan sesuatu untuk kita dengarkan, kita biasanya mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri. Inilah pertanyaannya:
“Siapa peduli?”
“Memang kenapa?”
“Apa untungnya buatku?”
Ya, benar inilah 3 pertanyaan mendasar yang ingin diketahui oleh setiap pendengar. Ini berarti pendengar mencari alasan mereka dalam presentasi Anda, bukan alasan Anda. Pendengar tidak peduli pada apa yang Anda inginkan. Mereka hanya peduli pada apa yang mereka inginkan. Setiap pendengar menginginkannya. Bahkan itu juga yang berlaku pada kita, saat menjadi pendengar.
Anda perlu mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas.
Apa untungnya buat hadirin? Apa manfaatnya untuk pendengar? Apa yang akan peserta dapatkan? Mengapa mereka harus peduli pada apa yang Anda omongkan?
Intinya adalah “Memang kenapa?”
Bisakah Anda menjawabnya? Jika Anda tidak bisa menjawabnya untuk para pendengar Anda.. yah, Anda takkan punya satu pun pendengar.
Itulah kenapa, sangat baik ketika Anda mampu langsung menangkap perhatian pendengar di menit-menit awal berpresentasi. Caranya? Dengan memikirkan apa yang pendengar inginkan. Anda butuh menempatkan diri dalam situasi orang lain. Rasakan apa yang hadirin harapkan dari Anda. Bayangkan apa yang pendengar Anda inginkan. Empati adalah kunci setiap kesuksesan penjualan. Hal itu juga kunci sukses sebuah presentasi.
Ketika memahami apa yang pendengar pedulikan, Anda sudah berada dalam posisi kuat. Anda dengan demikian bisa menciptakan sesuatu yang menarik perhatian pendengar sesuai dengan: minat, harapan, keinginan, dan kebutuhan mereka.
Keluarlah dari ego Anda dan masuklah ke dalam ego pendengar. Jangan memberi pendengar apa yang Anda inginkan, tapi beri pendengar apa yang mereka inginkan. Atau, jika Anda menawarkan sesuatu yang baru, ceritakan hal itu dengan cara yang menarik bagi pendengar, bukan hanya bagi Anda.
Anda pernah tahu Aikido? Itu lho, seni bela diri dari Jepang. Dalam Aikido berlaku prinsip, “Gunakan gerakan lawan untuk mengarahkan mereka ke tempat yang Anda inginkan.” Bukannya memukuli seseorang supaya setuju dengan Anda, Aikido mengambil orang dari mana mereka sudah berada dan memindahkannya ke tempat di mana Anda inginkan seseorang berada.
Dengan kata lain, ketika Anda hadir menyampaikan presentasi untuk menerangkan suatu tujuan, jangan sekedar mencekoki hadirin dengan tujuan Anda. Sebaliknya, mulailah presentasi itu dari tempat hadiri berada. Mulailah dari apa-apa yang hati dan pikiran hadirin umumnya sudah ketahui. Mungkin dengan menyetujui pendapat hadirin mengenai persoalan tertentu, dan kemudian barulah arahkan presentasi itu ke tujuan yang ingin Anda jelaskan.
Pendengar Anda egois. Yang ia pedulikan hanya dirinya sendiri. Tariklah perhatian dan minat itu. Pertimbangkan adegan berikut. Seandainya Anda berfoto bersama teman-teman Anda dan kemudian Anda mendapat hasil foto itu, wajah siapa yang akan Anda cari pertama kali? Pasti wajah Anda. Alasannya karena Anda berminat pada diri Anda.
Begitu pula para pendengar Anda. Mereka tertarik pada diri mereka, bukan Anda.
Jadi. Ingatlah pertanyaan ini. “Memang kenapa? Siapa yang peduli? Apa untungnya buat saya?” Dan, jawab pertanyaan ini sebelum Anda memulai presentasi. Bahkan saran terbaiknya ialah jawab pertanyaan ini, saat Anda sedang merancang presentasi Anda. Saat masih sesi perencanaan.
Tiba-tiba, saya mendengar Anda bertanya. “Pertanyaan itu, dijawab sesuai dengan sudut pandang kita sendiri atau hadirin?”
Jawablah dengan kedua sudut pandang. Tulis jawaban dari sudut pandang diri sendiri dan dari sisi hadirin. Dari situ, kita bisa tahu, dari mana dan ke mana kita perlu lakukan pergeseran “jawaban”.
Sampai di sini, saya percaya bahwa Anda telah memegang sebuah kunci rahasia agar lancar mengawali presentasi. Betapa inilah langkah yang sangat penting dalam menciptakan presentasi yang akan memaku perhatian hadirin.
Sebagai presenter yang andal, “Ini yang Anda inginkan, bukan?”