Bagaimana hukum membunuh semut menurut pandangan Islam? Semut adalah salah satu hewan yang diberikan oleh Allah karunia, salah satu sejarah semut adalah pernah berbicara dengan nabi Sulaiman As. Tapi jika semut itu menggangu, apa yang harus kita lakukan?
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentang empat hewan yang haram dan melarangnya untuk dibunuh :
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ قَتْلِ أَرْبَعٍ مِنَ الدَّوَابِّ النَّمْلَةُ وَالنَّحْلَةُ وَالْهُدْهُدُ وَالصُّرَدُ.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh empat hewan: semut, lebah, burung Hudhud dan burung Shurad.” (HR. Abu Daud no. 5267, Ibnu Majah no. 3224 dan Ahmad 1: 332. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Pada hadits tersebut di jelaskan ke empat hewan yang dilarang untuk di bunuh, dan semut adalah salah satu dari empat hewan tersebut, tapi yang menjadi permasalahan jika dengan keberadaan semut itu menggangu kita, lalu bagaimana hukumnya.
Semut adalah hewan yang menyukai hal-hal yang manis dan termasuk kedalam jenis hewan serangga, semu juga biasanya menggerumpulu makanan yang berjatuhan atau hewan mati, seperti cicak dan lain sebagainya.
Terkadang kehadiran semut itu kita yang menggundangnya, atau jika kita merasa terganggu akan kehadiran semut maka hal yang harus kita lakukan adalah mengusirnya terlebih dahulu. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengusir semut dengan tidak membunuhnya.
Semut juga bisa menggigit kita tampa kita mengetahui dari mana dan apa salah kita sampai kita di gigitnya, jika seperti itu cobalah untuk mengambilnya dan memmindahkan dari kita atau mengusirnya jangan langsung dibunuh.
Tapi jika memang sudah kelertaluan dan harus membunuhnya tidak mengapa, tapi cara membunuh semut juga tidak sembarangan, kita tidak boleh membunuhnya dengan cara dibakar atau menggunakan hal yang berhubungan dengan panas lainnya.
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu, ketika Rasulullah dan para sahabat sedang melakukan safat, Rasulullah melihat sebuah sarang semut sedang terbakar oleh api.
Lalu Rasullulah bertanya “siapa yang telah membakar ini? lalu para sahabat langsung menjawab “kami ya Rasulullah” lalu Rasulullah bersabda : Tidak boleh membunuh dengan api kecuali Rabb sang pemilik api (Allah) (H.R Abu Daud).
Para ulama juga mentafsirkan hadits ini untuk semua hewan dan mahluk hidup lainnya, jadi bukan hanya semut saja yang haram dibunuh menggunakan api kecuali sang pencipta api itu sendiri yaitu, Allah SWT. Jadi sudah jelas bukan?
Jadi kesimpulannya, pada dasarnya membunuh semut itu adalah sesuatu yang dilarang oleh nabi Muhammad tapi hukum ini berlaku jika kita membunuh secara sadar dan sengaja apalagi menggunakan api.
Hukum dan hadits ini bisa di bersifat fleksible jika keadaan yang menggangu dan mengancam, tapi baik nya kita menjaga kondisi dan keadaan yang dapat menggundang semut dan yang nantinya akan menggangku aktivitas atau kegiatan kita.
Alasan kenapa semut tidak boleh dibunuh? Semut adalah hewan yang di berikan karunia oleh Allah untuk dapat berbicara dengan nabi Sulaiman As. Keberadaan semut juga sudah ada sejak dahulu, sifat yang dimiliki semut adalah pekerja keras dan gotong royong.
Inilah yang seharusnya dijadikan pelajaran untuk kita manusia, Allah juga sengaja membiarkan semut hidup dan berkembang biak di tengah-tengah kehidupan manusia, dikarena supaya manusia bisa mengambil pelajaran yang telah Allah berikan kepada semut.
Pernahkah kamu memperhatikan, jika setiap semut berpapasan dengan semut lainnya maka apa yang mereka lakukan, mereka (bersalaman), hal lain yang dapat kamu ambil pelajaran dari seekor semut adalah pantang menyerah.
Coba saja iseng-iseng kita menghalangi jalannya semut dengan benda, seperti pensil misalnya, semut tersebut tidak akan berbail arah melainkan mencari jalan agar tetap berjalan kedepan, biasaya menaiki pensil tersebut atau mencari jalan yang tidak terhalangi oleh pensil.
Sungguh masih banyak lagi pelajaran yang dapat kita ambil dari diciptakaannya dan kehadiran seekor semut di kehidupan kita. Maha benar Allah atas segala ciptaan-Nya. Wallahu’alam Bisyoaf.