Tidak ada halangan menyebut surat Al-Baqarah, surat Ali Imran, surat An-Nisa’, surat Al-Maidah dan surat Al-An’aam. Demikian jugalah surat-surat lainnya. Sebagian ulama Salaf tidak suka perkara seperti, sebaliknya mereka berkata: “Surat yang disebut Al-Baqarah di dalamnya” dan “yang disebut Ali-Imran di dalamnya”, “surat yang disebut An-Nisa’ di dalamnya”, dan begitulah seterusnya.
Pendapat yang lebih benar ialah pendapat pertama.
Mengikut riwayat yang terdapat di dalam Shahihain dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam katanya, Surat Al-Baqarah, surat Al-Kahfi dan surat-surat lainnya. Demikian jugalah diriwayatkan dari pada para sahabat ra.
Ibnu Mas’ud berkata: “Ini tempat yang diberitakan kepadanya surat Al- Baqarah.”
Diriwayatkan daripada Ibnu Mas’ud ra. dalam Shahihain: “Aku membacakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam surat An-Nisa’.”
Hadits-hadits dan pendapat ulama Salaf berkenaan dengan hal ini banyak sekali.
Berkenaan dengan surat itu ada dua ucapan, dengan hamzah dan tanpa hamzah, sedangkan tanpa hamzah lebih fasih. Itulah yang dimuat dalam Al- Qur’an. Diantara yang menyebutkan dua ucapan adalah Ibnu Qutaibah dalam Ghariib al-Hadits.
Imam An Nawawi