Beriman kepada para rasul, yaitu membenarkan dengan hati yang mantap bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus pada setiap umat seorang rasul (utusan) yang mengajak mereka hanya beribadah/menyembah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja dan kufur dengan apa-apa yang disembah selain-Nya. Dan sesungguhnya mereka semua adalah utusan yang benar, dan telah menyampaikan semua risalah yang diutus Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada mereka. Di antara mereka ada yang Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan namanya dan ada yang hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahuinya.
Tarbiyah Para Nabi dan Para Pengikutnya
Allah Subhanahu wa Ta’ala mendidik para nabi dan pengikut-pengikut mereka agar pertama-tama mereka bersungguh-sungguh (berusaha) atas diri mereka untuk mendapatkan iman dengan ibadah, membersihkan diri, berpikir, tafakkur, sabar dan berkorban dengan segala sesuatu untuk agama, mengeluarkan dan meninggalkan untuk meninggikan kalimah Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai sempurna iman di dalam kehidupan mereka. Dan datang keimanan di dalam hati mereka bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala pencipta segala sesuatu, di Tangan-Nya segala sesuatu. Hanya Dia Subhanahu wa Ta’ala yang berhak disembah. Kemudian mereka berusaha (bersungguh-sungguh) memelihara iman dengan lingkungan yang shaleh, seperti masjid yang diramaikan dengan iman dan amal-amal shaleh.
Kemudian mereka berusaha untuk menunaikan kebutuhan agama dan kebutuhan mereka dengan cara mengambil faedah dari iman. Maka mereka meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala bersama mereka di mana saja mereka berada, menolong, memberi rizqi, dan mendukung mereka, seperti terjadi pertolongan bagi kaum muslimin di Perang Badar, penaklukan Kota Makkah, Perang Hunain, dan selainnya. Mereka bertawakkal (berserah diri) kepada-Nya dan tidak bertawakkal kepada selain-Nya Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian mereka berusaha menyebarkan iman di antara kaum mereka, dan orang-orang yang mereka diutus kepadanya agar mereka hanya menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, mengajarkan hukum-hukum-Nya, dan membaca kepada mereka ayat-ayat Rabb mereka. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah.Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Demikianlah karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Subhanahu wa Ta’alamempunyai karunia yang bersar. (QS. Al-Jum’ah:2-4)
Rasul yaitu orang yang diberi wahyu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan syari’at dan diperintah-Nya untuk menyampaikan syari’at itu kepada orang yang tidak mengetahuinya atau orang yang mengetahui tentang syariat itu tetapi tidak mau melaksanakannya.
Nabi yaitu orang yang diberi wahyu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan syari’at yang terdahulu untuk memberi tahu kepada orang-orang yang berada di sekitarnya dari para penganut syari’at tersebut dan memperbaharuinya. Setiap rasul adalah nabi dan tidak sebaliknya.
Pengutusan para Nabi dan Rasul
Setiap umat tidak pernah kosong dari seorang rasul yang diutus Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan syari’at tersendiri kepada kaumnya atau seorang seorang nabi yang diberikan wahyu kepadanya dengan syari’at sebelumnya agar ia memperbaharuinya.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah Subhanahu wa Ta’ala(saja), dan jauhilah Thagut itu… (QS. An-Nahl:36)
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat, didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka (QS. Al-Ma`idah:44)
Jumlah para Nabi dan Rasul
Para nabi dan rasul ‘alaihimush shalatu was salaam sangat banyak jumlahnya.
Di antara mereka ada yang dijelaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala nama-nama mereka di dalam al-Qur`an dan menceritakan kepada kita berita-berita mereka. Mereka berjumlah 25 orang.
- Adam ‘Alaihis Salam. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. (QS. Thaha:115)
- Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman menyebutkan sebagian nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya: Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya’qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan Zakaria, Yahaya, ‘Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh, dan Ismail, Ilyasa’, Yunus, dan Luth masing-masingnya kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya), (dan Kami lebihkan pula derajat) sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi Nabi-Nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus. Itulah petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’alayang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. *Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka kitab, hikmat (pemahaman agama) dan kenabian.. (QS. Al-An’aam:83-89)
- Idris ‘Alaihis Salam, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang di sebut) di dalam al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. (QS. Maryam:56)
- Hud ‘Alaihis Salam, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Kaum Aad telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka:”Mengapa kamu tidak bertaqwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, (QS. Asy-Syu’ara`:123-125)
- Shaleh ‘Alaihis Salam, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul. Ketika saudara mereka, Shaleh, berkata kapada mereka:”Mengapa kamu tidak bertaqwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, (QS. Asy-Syu’araa`:141-143)
- Syu’aib ‘Alaihis Salam, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Penduduk Aikah telah mendustakan rasul-rasul; ketika Syu’aib berkata kepada mereka:”Mengapa kamu tidak bertaqwa?, Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, (QS. Asy-Syu’araa`:172-178)
- Dzulkifli, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik (QS. Shaad:48)
- Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi. Dan adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Ahzaab:40)
Di antara para nabi dan rasul, ada yang tidak kita ketahui nama-nama mereka dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menceritakan kepada kita tentang berita mereka, maka kita beriman kepada mereka secara umum.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. (QS. Ghafir:78)
2, Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata: “Abu Dzarr Radhiyallahu ‘Anh, berkata: ‘Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, berapakah sempurnanya bilangan para Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?” Beliau bersabda:‘124.000, dari mereka ada 315 rasul. Jumlah yang banyak sekali.” (Shahih li ghairih. HR. Ahmad no 22644, dan ath-Thabrani dalam al-Kabiir 8/217. lihat: ash-Shahihah no. 2668)
Ulul ‘Azmi dari Para Rasul:
Ulul ‘Azmi dari para rasul ada lima orang dan mereka adalah: Nuh ‘Alaihis Salam, Ibrahim ‘Alaihis Salam, Musa ‘Alaihis Salam, Isa ‘Alaihis Salam, dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan mereka dengan firman-Nya: Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya….. (QS. Asy-Syura:13)
Rasul Pertama
Agama para nabi dan rasul adalah satu dan syari’at mereka berbeda-beda. Yang pertama memberi kabar gembira tentang yang terakhir dari mereka dan beriman dengannya, dan yang terakhir membenarkan yang pertama dan beriman dengannya.
Rasul yang pertama kali adalah Nuh:
Dan (ingatlah), ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mengambil perjanjian dari para Nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan bersungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :”Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu” Mereka menjawab:”Kami mengakui”. Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman:”Kalau begitu saksikanlah (hai para Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu”. (QS. Ali Imran:81)
Sesungguhnya Kami telah mamberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang kemudiannya, (QS. An-Nisaa`:163)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh dalam hadits syafa’at, dan di dalamnya bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Pergilah kepada Nuh, lalu mereka datang kepada Nuh, lalu mereka berkata: ‘Hai Nuh, engkau adalah rasul pertama kepada penduduk bumi…” (Muttafaqun ‘alaih. HR. al-Bukhari no 3340 dan ini lafazhnya, dan Muslim no. 194)
Rasul Terakhir
Rasul terakhir adalah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dan adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Ahzaab: 40)