Intanshurullaha Yanshurkum

Bismillah…
Kumulakan berkisah dengan mengagungkan Asma Nya.
Allahu Akbar.
Janji Allah benar adanya. Barang siapa menolong agama Allah, niscaya Allah kan memberikan pertolongan dari arah mana saja.

Mungkin ini masalah sepele. Tapi bagi kami sungguh luar biasa karunia Allah yang terlimpahkan pada kami.

Sore itu selepas ashar anak-anak bertanya kepadaku,”Umi, jadi pergi tidak untuk belanja?”

Kujawab pertanyaan anak-anakku yang sangat berharap untuk belanja sambil berjalan-jalan.

Tak lama kemudian berangkatlah kami berbelanja ke sebuah super market pecah belah terbesar di Yogyakarta. Sesampai di tempat yang kami tuju bergegas kami memilih barang yang ingin kami beli. Perkakas rumah tangga tepatnya.

Saat akan masuk ke super market tersebut Abi menitipkan tablet pada anak kedua kami. Sangat ingat di memori kami bahwa tablet itu ditenteng anak kami tersebut.

Selesai memilih barang kami menuju kasir. Masya Allah bahagia sekali berjumpa dengan saudara yang sangat lama tak pernah bertemu. Selintas kami saling bercerita dengan teriring rasa rindu yang sangat. Sembari membayar barang yang kami beli.

Usai pembayaran, kami bergegas pulang menuju parkiran. Ketika mau masuk mobil, Abi bertanya tentang tabletnya. Anak kami merasa sudah menyerahkan ke Abi-nya. Perdebatan kecil ada namun segera Abi dan anak kami akan kembali ke dalam super market tersebut. Dengan sedikit panik bersegera meunju tempat kami belanja.

Namun, nashrullah… Kasir tadi menyusulkan tablet Abi ke tempat parkiran. Jaman sekarang adalah sebuah peristiwa yang langka lantaran beberapa hari lalu ada teman ketinggalan dompet di tempat belanja hilang.

Allahu Akbar…

Jika bukan karena pertolongan Allah semua tak kan terjadi. Di dalam mobil Abi menasihati anak-anak kami, “Seperti itulah nak pertolongan Allah sangat dekat kepada kita, barang siapa yang mau menolong agama Nya niscaya Allah akan menolongnya.”

Kutimpali ucapan Abi sambil menangis berucap kepada anak-anak, “Sampai pun Umi dan Abi beli tablet atau HP selalu diingat bahwa semua untuk memudahkan Umi dan Abi berdakwah.”

Maghrib pun menjelang kami pun meluncur menuju rumah, namun sebelumnya sempat membelikan makan buat anak-anak kami.

Selepas maghrib kebiasaan kami untuk berkumpul bersama bertilawah Quran kami jalani seperti biasa. Halaqah Quran itu istilah kegiatan kami antara maghrib sampai isya’.

Malam itu berlalu seperti biasa. Abi menulis dan aku sedang membaca buku. Tak berpikir apa pun menjelang tidur apa yang akan terjadi.

Tak biasanya Abi melafalkan doa akan tidur dengan nyaring. “Bismika Allahuma ahya wa bismika amuut.” Pukul 22.00 lewat aku baru merasa akan terlelap. Dan akhirnya terlelap.

Kejadian itu terjadi pukul 00.55. Terkagetkan oleh makhluk yang melintasi tubuhku. Sontak aku berteriak lantaran kaget, “Astaghfirullah apa ini?!”

Abi pun awalnya terbangun karena kaget dengan teriakanku. Tapi…. tak lama Abi pun ikut berteriak,”Apa ini?!”

Seekor makhluk yang meneyelusup di baju Abi dan siap menyerang leher Abi.

Tikus besar dan menurutku sangat besar. Tikus itu sengaja akan menyerang Abi. Karena anakku yang kedua tidur di depan kamar kami karena takut di kamar sendiri saja di lewati. Dan aku pun juga dilewati.

Masya Allah… Nashrullah…

Gerak reflek Abi mampu memegang erat kepala tikus hingga tikus besar itu tak berdaya. Anak-anak terbangun juga karena keriuhan terjadi malam itu.

Sedikit panik Abi berusaha melepas kaos yang dikenakannya sambil tetap mencengkeram tikus besar tersebut. Dan akhirnya berhasil melepas kaos dan tikus sudah dalam keadaan setengah mati. Dan dipukul hingga mati tikus besar tersebut.

Alhamdulillah tak henti-hentinya kami bersyukur. Jika bukan karena pertolongan Allah dan jika bukan karena pertolongan Allah entah apa yang terjadi pada Abi malam itu.

Allahu Akbar….
Allahu Akbar…

Mungkin tikus itu dendam dengan Abi yang sempat membasmi beberapa tikus di rumah kami akhir-akhir ini yang dirasa cukup mengganggu.

Tak henti kami bersyukur, tak henti kami memuji kebesaran Nya.

Sahabat surgaku…

Jangan pernah tinggalkan kesempatan menjadi penolong agama Allah ini dimana pun, meski sekedar menjadi batu bata untuk tegaknya bangunan tapi yang kita bangun adalah sebuah peradaban Islam dan tegaknya sebuah peradaban.

Berhentilah disini… Tetaplah bersama kami kan kita tunaikan amanah Ilahi.

Wallahu musta’an