Tahukah Anda? Sesungguhnya jasad kita sebagai rumah bagi jiwa kita, kulit kita sebagai alat perekam segala tingkah laku kita, tangan kita siap menjadi pelapor kepada Allah atas perbuatan kita, dan kaki kita siap menjadi saksi atas semua yang kita lakukan.
Banyak diantara kita fokus perhatiannya kepada rumah, dengan menjaga kebutuhan nutrisi tubuh, gizi yang seimbang, olah raga rutin, general check up secara rutin, ada keluhan fisik sedikit langsung periksa ke dokter, membungkus tubuh dengan pakaian yang istimewa, bahkan di setiap momentum ada pakaiannya tersendiri, akan tetapi mereka tidak peduli dengan kondisi penghuni rumahnya, yaitu jiwanya yang merana, jiwanya yang gersang, jauh dari nutrisi rabbani, jiwanya yang menghuni rumah jasadnya krisis iman, jauh dari Al-Qur’an, jauh dari Allah, jauh dari kehidupan ahli iman.
Tidakkah jiwa kita ingin dipanggil:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ -٢٧- ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً -٢٨- فَادْخُلِي فِي عِبَادِي -٢٩- وَادْخُلِي جَنَّتِي -٣٠-
“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhan-mu dengan hati yang rida dan Diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (Surat Al-Fajr: 27-30)
Panggilan itu bukan dengan: Wahai jasad yang kekar, wajah yang tampan, atau orang yang berpakaian indah, atau orang yang gagah, atau tubuh yang atletis!
Ataukah kita siap dipanggil sebagaimana dalam hadits:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيْثَةُ، اُخْرُجِيْ إِلَى غَضَبٍ مِنَ اللهِ وَعَذَابٍ
“Wahai jiwa yang kotor, keluarlah kamu menuju murka Allah dan azab-Nya?”
Banyak diantara kita fokus perhatiannya kepada alat perekam tingkah laku, yaitu kulit tubuhnya, kulit mukanya, dengan rutin mendatangi klinik skin care, menggunakan deodorant for all day protection, pelembut, pelembab, scrub, bedak, lulur, milk cleansing, parfum, dan sebagainya. Tetapi mereka tidak peduli dengan apa yang dilakukan yang akan menjadi isi rekaman dan isi laporan kulit tubuhnya, padahal isi rekaman itulah yang akan memberikan hasil bahagia atau sengsara pada hari kiamat nanti.
Allah berfirman:
وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدتُّمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ -٢١-
Dan mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” (Kulit) mereka menjawab, “Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dia-lah yang Menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” (Surat Fushshilat: 21)
Banyak diantara kita fokus perhatiannya kepada pembicara tubuh di hadapan Allah, yaitu kedua tangannya dengan perawatan kulit tangan, kuku, menjaga kelembutan kulit telapak tangan, atau menunjukkan kekekaran genggaman tangannya, atau bekas push upnya, atau hiasan jarinya dengan cincin, hiasan tangan dengan gelang atau jam tangan dengan merek yang istimewa, yang akan menyampaikan semua apa yang telah diperbuat di dunia sampai akhir hayatnya.
Banyak diantara kita fokus perhatiannya kepada saksi atas perbuatannya yaitu kakinya, dengan perawatan kulit kaki, kuku kaki, koleksi sepatu yang banyak untuk segala keperluan, kaos kaki yang beraneka macam model, celana yang beraneka warna, bentuk, model, bahan, dan merek. Akan tetapi mereka tidak peduli dengan apa yang akan dipersaksikan kaki di hadapan Allah, kaki dipakai untuk mendekati maksiat, berjalan di tempat dosa, kaki untuk disko, berdansa, memainkan bola dengan indah tanpa peduli shalat, sujud, atau ruku’ kepada Allah. Padahal kakilah yang akan menjadi saksi atas semua perbuatannya di hari kiamat nanti.
Allah berfirman:
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ -٦٥-
“Pada hari ini Kami Tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Surat Yaasiin: 65)
Memperhatikan aspek fisik adalah penting, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat perhatian kepada kebersihan fisik, pakaian, wangi-wangian, kekuatan fisik, ketrampilan fisik dengan berkuda, bela diri, memanah, berenang, makan makanan yang sehat. Akan tetapi beliau juga punya perhatian lebih kepada aspek hati, jiwa rohani yang menempati jasad, akhlak dan amal yang akan mengisi alat perekam amal dan isi laporan tangan dan isi persaksian kaki pada hari kiamat.
عَنْ أبي هُريْرة عَبْدِ الرَّحْمن بْنِ صخْرٍ رضي الله عَنْهُ قال : قالَ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: «إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم ، وَلا إِلى صُوَرِكُمْ ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعمالِكُمْ » رواه مسلم .
Dari Abu Hurairah Abdur Rahman bin Shakhr Radhiyallahu ‘Ahu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak memperhatikan kepada jasad-jasad kalian, tidak pula kepada bentuk rupa kalian, akan tetapi Allah memperhatikan kepada qalbu dan amal kalian. (HR. Muslim)
Apa yang anda fokuskan perhatiannya, itulah yang akan membesar di hati Anda, yang akan menyita tenaga, waktu, pikiran, dan hidup Anda.
Fokuskan pada perbaikan qalbu dan amal karena dekatnya ajal!