Syirik yaitu menjadikan sekutu bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam rububiyah, uluhiyah, asma’ dan sifat-Nya, atau pada salah satunya. Apabila seorang manusia meyakini bahwa bersama Allah Subhanahu wa Ta’ala ada yang menciptakan, atau yang menolong, maka dia seorang musyrik. Barangsiapa yang meyakini bahwa sesuatu selain Allah Subhanahu wa Ta’ala berhak disembah, maka dia seorang musyrik. Barangsiapa yang meyakini bahwa bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala ada yang serupa pada asma’ dan sifat-Nya, maka dia seorang musyrik.
Bahaya Syirik
1. Syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah perbuatan yang teramat zalim, karena telah melewati batas hak Allah Subhanahu wa Ta’ala yang khusus dengan-Nya, yaitu tauhid. Tauhid adalah keadilan paling adil dan syirik adalah kezaliman yang paling bengis dan kejahatan yang paling keji; karena ia mengurangi bagi Rabb semesta alam, menyombongkan diri dari taat kepada-Nya dan memalingkan kemurnian hak-Nya kepada selain-Nya dan memutarkan selainnya dengannya. Karena begitu besar bahayanya, maka sesungguhnya siapa yang berjumpa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala , sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mengampuninya, seperti dalam firman-Nya:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki, (QS. An-Nisaa’48)
2. Syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan dosa terbesar. Siapa menyembah selain Allah Subhanahu wa Ta’ala berarti dia telah meletakkan ibadah di tempat yang salah, dan memalingkannya kepada yang tidak berhak. Hal itu kezaliman yang besar, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman:13)
3. Syirik besar menggugurkan semua amal perbuatan dan memastikan kebinasaan dan kerugian, ia adalah dosa yang terbesar.
a. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu:”Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Az-Zumar: 65)
b. Dari Abu Bakrah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Maukah kalian aku beritahukan dosa yang terbesar? (Nabi mengucapkannya sampai tiga kali). Mereka menjawab, ‘Tentu, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘Menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala , durhaka kepada kedua orang tua.’ Dan beliau duduk dan tadinya beliau bersandar: ‘Ketahuilah!, dan sumpah palsu.’ Abu Bakrah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, ‘Beliau terus mengulanginya hingga kami berkata, ‘Semoga beliau diam.” (HR. al-Bukhari no. 2654 dan lafazd ini adalah miliknya, dan Muslim no.87)
Keburukan-Keburukan Syirik
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan empat keburukan syirik dalam empat ayat, yaitu:
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala , maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa`:48)
2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa` 116)
3. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. Al-Maidah:72)
4. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (QS. Al-Hajj:31)
Balasan Bagi Ahli Syirik
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya.Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al-Bayyinah:6)
2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Sesungguhnya orang-orang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan:”Kami beriman kepada yang sebahagian dan kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. (QS. An-Nisaa`:151)
3. Dari Abdullah bin Mas’ud , ia berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang meninggal dunia, sedangkan dia berdoa kepada sekutu dari selain Allah Subhanahu wa Ta’ala , niscaya dia masuk neraka.” (HR. al-Bukhari no 4497, ini adalah lafaznya dan Muslim no. 92.)
Dasar Syirik
Dasar syirik dan pondasinya dibangun atasnya adalah bergantung kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala . Barangsiapa yang bergantung kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala niscaya menyerahkannya kepada sesuatu yang dia bertawakkal kepadanya, menyiksanya dengannya, menghinakannya dari sisi yang dia bergantung dengannya. Jadilah ia tercela, tidak ada pujian baginya, terhina tidak ada penolong baginya, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Janganlah kamu adakan ilah-ilah yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah). (QS. Al-Isra`:22)