Tumbuh dalam keluarga yang rusak di Puerto Rico – Amerika di salah satu bagian wilayah yang kumuh, Bronx, Jason “Hamza” Perez membayangkan dirinya akan mati muda dan mengakhiri masa hidupnya di dalam sebuah penjara. Namun semuanya mulai berubah ketika ia bertemu dengan salah seorang syaikh muslim dan belajar banyak hal darinya, yang kemudian Hamza mengkonversi seluruh jalan hidupnya pada jalan islam. Beberapa tahun kemudian, ia mendapati dirinya menjadi seorang relawan di sebuah program inisiatif berbasis agama di penjara setempat, semacam motivator bagi para narapidana.
Hamza yang pada masa lalunya pernah menjadi bandar sekaligus konsumer narkoba ini juga merupakan seorang kepala keluarga sekaligus pemusik beraliran hip-hop. Ia pernah lama menjadi ayah tunggal karena keluarga masa lalunya yang hancur. Semenjak memperbarui kehidupannya, akhirnya ia dipertemukan seorang muslimah yang kemudian menjadi belahan hatinya yang juga selalu mendukung peran dakwah melalui jalur-jalur yang sangat tidak populer bagi banyak da’i/mubaligh.
Ia juga pernah merasakan betapa tidak nyamannya ketika harus menjadi ladang diskriminasi pada saat tragedi WTC 11 September. Komunitas di masjidnya diserbu FBI. Namun hikmah besar yang ia ambil setelah kejadian itu adalah semakin pahamnya ia akan hubungan antar umat beragama. Ia mempunyai banyak sahabat dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Dan mereka saling menghormati.
Sebuah film dokumenter yang sensitif dan perseptif, evolusi New Muslim Cool yang terinspirasi dari kehidupan Hamza membuat para preman dan gangster di sekitarnya berubah perlahan-lahan secara perilaku tanpa mengurangi aktifitas kehidupan mereka sebagai hip-hop-er. Justru menjadikan hobi mereka sebagai ladang dakwah untuk mendekati objek-objek yang mungkin bisa dibilang underground.
Berikut ini video singkat (trailer) tentang perjalanan Jason Hamza, New Muslim Cool.