Banyak dari kita yang mudah mengalami alergi namun tidak tahu apa zat penyebab alergi tersebut. Biasanya cara yang kita lakukan untuk menghindari alergi hanya dengan cara tidak mengkonsumsi makanan yang menyebabkan alergi. Padahal sebanrnya kalau kita tahu zat apa yang memicu alergi, kita bisa tahu bagaimana cara mengatasinya.
Kandungan pada pangan yang sering bersifat alergen adalah glikoprotein yang larut dalam air. Berat molekulnya 18.000-36.000 dalton. Glikoprotein ini terdapat dalam bahan pangan sumber protein. Dalam kasus alergi makanan, tidak dapat dipastikan banyaknya protein yang diserap, berapa lama kontak dengan sistem imun, dan berapa cepat alergen yang dimakan dipecah untuk dapat diserap tubuh. Sebab hanya dengan satu mikrogram laktoglobulin saja sudah dapat bereaksi atau menimbulkan reaksi alergen.
Beberapa makanan yang dapat menyebabkan alergi antara lain: Susu. Susu mengandung laktoglobulin, zat ini yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi. Namun hal ini tidak terjadi pada setiap orang. Ada yang sistem imunnnya mampu menahan reaksi alergi yang terjadi, namun ada juga yang tidak. Beberapa kasus yang terjadi, alergi susu atau laktoglobulin pada susu akan menyebabkan diare.
Ovomukoid pada telur juga dapat memicu alergen pada orang-orang tertentu. Albumin (visilin, legumin) pada kacang dan kedelai. Tropomiosin pada otot udang juga merupakan zat alergen yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Inilah yang menyebabkan ada beberapa orang yang langsung timbul reaksi berupa gatal-gatal atau mual sesaat setelah mengkonsumsi udang.
Selain yang sudah disebutkan diatas, sebenarnya ada lebih dari 160 jenis makanan yang dapat memicu timbulnya reaksi pada pasien penderita alergi makanan. Namun untuk saat ini diketahui 90% penyebab alergi makanan berasal dari jenis makanan berikut (selain yang sudah disebutkan diatas), yakni kacang tanah, tree nut (almond, walnut, mete, pistachio), gandum, kedelai, ikan (salmon, tuna, halibut), dan shelfish (kepiting, lobster, kerang, remis, tiram).