Dari Abdullah bin Amr berkata, “Seseorang datang menemuai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam seraya berkata, ‘Saya datang demi berbaiat kepadamu untuk berhijrah, namun saya meninggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.’ Maka Rasulullah bersabda,
[arabtext] جئت أبايعك على الهجرة وتركت أبوي يبكيان فقال ارجع إليهما فأضحكهما كما أبكيتهما [/arabtext]
“Pulanglah kepada kedua orang tuamu, buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.’’ (HR. Abu Dawud).
Faidah
- Hadits yang semakna juga diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dalam kitab Birrul Waalidain.
- Hijrah merupakan amalan yang paling agung sebelum penaklukan kota Makkah, akan tetapi Rasulullah mengedepankan kewajiban berbakti kepada kedua orang tua ketimbang hijrah.
- Menggembirakan hati kedua orang tua dan membuat keduanya tertawa termasuk amal bakti yang sangat dianjurkan, sebagaimana menyakiti hati dan membuat keduanya bermuram durja merupakan bentuk kedurhakaan yang kelak akan berbalas.
- Bila kita pernah membuat kedua orang tua menangis, maka tebusannya adalah dengan membuat keduanya kembali tertawa.
- Kewajian berbakti kepada kedua orang tua tetap berlaku sekalipun keduanya kafir. Akan tetapi bila keduanya mengajak pada kesyirikan dan maksiat kita tidak wajib mentaatinya.
Wallahu a’lam
Ustadz Aan Chandra Thalib