Saat ini banyak berkembang berbagai macam cara untuk menurunkan berat badan. Mulai dari yang menyarankan berbagai macam olahraga hingga pengurangan beberapa zat yang dinanggap sebagai kambing hitam penyebab kegemukan. Zat gizi yang biasanya dianggap bertanggungjawab adalah karbohidrat dan lemak (minyak). Namun benarkah cara penurunan berat badan dengan cara pengurangan konsumsi zat teetentu misalnya karbohidrat?
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro yang penting bagi otak, bersama protein dan lemak. Karbohidrat tersusun dari glukosa yang dapat menyuplai kebutuhan energi. Karbohidrat terdiri dari dua bentuk, yakni karbohidrat sederhana (yang kita ketahui sebagai gula) dan karbohidrat kompleks . Gula dapat hadir secara intrinsik seperti gula yang terkandung dalam buah-buahan atau secara ektrinsik seperti gula dapur (sukrosa) yang ditambahkan dalam cake atau biskuit.
Apabila belum terbiasa, akan lebih baik mengkonsumsi karbohidrat bersifat gula intrinsic. Hal ini bisa didapatkan dari buah, kentang, pulses, pasta, brown rice, dan sayuran. Sebab, selain gula, pada saat mengkonsumsi makanan tersebut, secara tidak langsung kita juga mengkonsumsi komponen gizi lain- termasuk vitamin dan mineral.
Selain itu, makanan yang mengandung gula murni dapat meningkatkan kadar gula darah secara langsung dan tiba-tiba. Kekurangannya, apabila tubuh kekurangan gula, akan terjadi penurunan secara tiba-tiba juga.
Akibat yang akan terjadi adalah menurunnya tingkat konsentrasi dan perhatian, serta akan cepat merasa lelah. Peningkatan dan penurunan gula darah yang terjadi secara cepat dan tiba-tiba dapat menyebabkan pusing, rasa ingin marah, dan perubahan mood.
Jadi pada dasarnya tubuh kita memang memerlukan gula untuk menunjang metabolisme tubuh. Gula disini biasanya didapatkan dari konsumsi karbohidrat.