Nazif, seorang anak yang berusia sekitar 1,5 Tahun, lucu dan menggemaskan. Hampir setiap waktu shalat berjamaah tiba, ia selalu menyambut kami dengan senyuman lucunya. Ya, karena memang rumahnya berada tepat di seberang pintu masuk utama Masjid Al Husna, sebuah masjid yang berada dekat dengan kantor dan kost tempat tinggal saya. Senyuman dan celotehan khasnya menjadi obat tersendiri bagi kami yang kadang disibukkan dengan urusan pekerjaan kantor. Berbagai tekanan dan masalah yang mungkin timbul dari pekerjaan di kantor tiba-tiba menguap dan hilang ketika melihat sosok mungil itu tersenyum dan memanggil kami.
Mungkin karena ia masih kecil, masih suci, masih belum ada dosa-dosa yang menempel padanya, berbeda dengan orang-orang dewasa yang mungkin sudah semakin jauh dengan Tuhannya. Tapi ternyata sangkaan saya tidak sepenuhnya tepat. Bukan karena lucunya Si Nazif tadi, tapi ada satu hal yang selalu ia berikan kepada kami, ikhlas, tanpa pamrih. Senyum. Seseorang yang suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang. Mungkin itu pula yang membuat kita sangat senang dengan anak kecil. Seorang anak kecil memang lebih banyak tersenyum dari pada kita orang dewasa. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak kecil tersenyum 400 kali dalam satu hari sedangkan orang dewasa hanya tersenyum 17 kali dalam sehari, perbandingan yang amat jauh.
Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik, baik itu perasaan orang yang tersenyum maupun yang melihat senyuman. Ia adalah sebuah harta yang tak ternilai, yang dimiliki oleh semua orang. Senyuman adalah harta yang ketika kita berikan kepada orang lain, tidak berkurang bahkan bertambah, sama seperti sedekah. Persis seperti yang di sabdakan oleh Rasulullah , muka yang berseri-seri (senyummu) kepada saudaramu adalah sedekah. Sedekah itu tumbuh dan menumbuhkan. Maka tak heran orang yang selalu tersenyum akan selalu mendapatkan kebaikan. Orang yang selalu tersenyum tidak pernah berkurang harga diri dan kemuliaannya bahkan ia menambah kemuliaan seseorang. Senyuman adalah sebuah investasi tanpa modal yang kapanpun dan di manapun bisa di lakukan.
Orang yang banyak tersenyum memiliki daya tarik atau kharisma. Dapat dipastikan orang yang banyak tersenyum akan memiliki banyak teman. Seseorang yang murah senyum akan selalu di nanti orang. Kedatangannya selalu di rindukan. Senyuman yang ikhlas mampu menyihir lawan menjadi kawan. Senyuman yang tulus dapat menghipnotis orang yang sedang marah menjadi ramah. Sebuah tes sederhana dapat menjadi bukti tulisan di atas. Carilah seorang sahabat, kemudian cobalah untuk duduk saling behadapan. Pilih peran masing-masing. Peran pertama jadilah orang yang sedang marah, pasang wajah cemberut dan masam. Untuk pasangannya jadilah orang yang sedang tersenyum. Munculkan senyum paling tulus yang dapat anda lakukan. Setelah semua peran telah di laksanakan pandanglah terus pasangan anda, niscaya dalam waktu yang tidak lama, orang yang berperan sebagai orang yang sedang marah akan kalah dan berubah menjadi tersenyum.
Senyuman itu menular. Ketika seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitar kita pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia. Sedangkan orang yang selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman dan menghindarinya. Senyumlah tanpa pilih kasih. Kepada saudara, sahabat, teman dan bahkan orang yang tidak suka dengan kita. Sekali, dua kali, mungkin senyum kita tak berbalas, namun lama-kelamaan insyaAllAh, senyum kita akan terbalas. Tersenyumlah, karena senyummu begitu mempesona. Tersenyumlah karena ia adalah sedekah yang paling mudah. Senyumlah kepada yang ada di kolong langit, semoga dengan itu yang di Atas Langit tersenyum kepadamu. Semoga senyum indah selalu menghiasi wajah kita, dimanapun, kapanpun dan pada siapapun. Insya Allah.