Keistimewaan Lailatul Qadar

Dalam surat Al-Qadar, sebanyak tiga kali kalimat ليلة القدر diulang-ulang dengan tujuan untuk membesar-besarkan serta menarik perhatian terhadap malam tersebut. Lailatul Qadar adalah malam yang istimewa, karena malam tersebut tidak lain adalah sebuah malam yang penuh keselamatan (سلام هي) “sejahtera malam itu”, hal ini karena Allah Ta’ala tidak menakdirkan di malam tersebut melainkan keselamatan. Berbeda dengan malam-malam lainnya, Allah Ta’ala menakdirkan keselamatan dan musibah. Ada juga yang berpendapat, malam lailatul qadar disebut malam yang selamat karena banyaknya doa keselamatan yang dipanjatkan oleh malaikat kepada setiap mukmin dan mukminah hingga saat terbitnya fajar.

Ringkasnya, malam lailatul qadar mengandung berbagai macam kebaikan, keberkahan, takdir, rezki, manfaat agama dan dunia, serta terbebas dari gangguan setan.

Dalam surat Al-Qadar juga dinyatakan bahwa malam Lailatur Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Sebelum turunnya surat Al-Qadar, Ibnu Hatim dan al-Wahidi meriwayatkan dari Mujahid bahwa Rasulullah pernah menyebutkan seorang lelaki dari bani Israil yang mengangkat senjata di jalan Allah selama seribu bulan. Kaum muslimin merasa takjub dengan hal itu, oleh karenanya turunlah surat Al-Qadar yang didalamnya memuat informasi bahwa ada suatu malam yang bandingannya lebih baik dari seribu bulan dimana lelaki Israil itu mengangkat senjata berjihad di jalan Allah.

Mengenai keistimewaan beribadah pada malam Qadar, dalam Shahihain yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa beribadah pada malam qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka dosanya yang telah lampau akan diampuni” (HR. Bukhari-Muslim)

Mungkin terbersit dalam pikiran kita akan sebuah pertanyaan mengenai kapan waktu lailatul qadar itu terjadi? Secara rinci memang tidak dijelaskan kapan kepastiannya, ada yang berpedapat bahwa lailatul qadar jatuh pada malam sepuluh terakhir ramadhan terutama pada malam-malam ganjil. Namun demikian Rasulullah telah menjelaskan pada kita mengenai tanda-tandanya. Jika terjadi lailatul qadar, matahari di pagi harinya terlihat putih dan tidak terlalu memancarkan sinarnya, dan di malam tersebut cuaca sangat cerah seakan-akan ada rembulan, tidak panas dan tidak dingin.

Lantas bagaimana cara untuk mendapatkannya? Apabila beribadah sepanjang malam selama Ramadhan InsyaAllah akan didapati lailatul qadar. Hikmah dirahasikannya malam itu seperti hikmah dirahasiakannya kematian dan kiamat agar setiap insan semakin giat, tidak lalai, tidak malas dan bergantung pada waktu tertentu, akan tetapi senantiasa bersiap untuk beribadah.

Dipenghujung Ramadhan ini sudah seharusnya bersiaga penuh dalam mengerjakan berbagai amalan kebaikan dan ibadah, moga-moga predikat Taqwa akan tersemat pada kita nantinya. Diantara ciri-ciri menjadi insan yang bertaqwa adalah beriman terhadap hal yang ghaib sepertinya adanya kiamat, syurga dan neraka, selalu menegakkan shalat dan ringan tangan dalam menginfakkan harta.

Rujukan: Tafsir Al-Munir Juz.15, Surat Al-Qadar