Seorang muslim harus selalu menjaga kualitas hatinya. Hati seorang muslim harus selalu bersih, tidak dengki, tidak iri, tidak riya dan tidak terjangkit berbagai penyakit hati lainnya. Seorang muslim juga harus senantiasa menjaga agar hatinya lunak, tidak keras. Hati yang lunak akan mudah dalam menuntut ilmu, mudah menerima hidayah, mudahmenerima kelebihan orang lain dan berbagai sifat baik lainnya. Sementara hati yang keras akan memunculkan sifat dan perilaku yang kurang baik dan merasa berat dalam menjalankan ibadah.
Ada tiga penyebab hati seseorang menjadi keras. Ketiga hal ini harus dipelajari agar senantiasa dihindari sehingga terbebas dari penyakit keras hati. Berikut akan dijelaskan apa saja perkara yang dapat mengeraskan hati.
1. Banyak Tertawa atau Tertawa Tanpa Sebab
Tertawa tanpa sebab dalam bahasa Arab dikenal juga dengan الضحك من غير عجب. Tertawa sendiri dalam bahasa Arab ada tiga jenis yaitu الضحك, قهقهة dan تبسم. Yang dilarang dalam Islam karena dapat membuat hati menjadi keras adalah قهقهة. Qahqahah (قهقهة) disebut juga dengan tertawa ala setan. Qahqahah adalah tertawa melebihi dari kebiasaan dan diikuti dengan memukul-mukul diri.
Sementara الضحك adalah tertawa biasa. Hukumnya boleh saja asal tidak berlebihan. Namun bisa menjadi makruh jika berlebihan.
Tertawa yang paling baik adalah تبسم. Ini adalah jenis tertawa para Rasul. Tertawa jenis ini bahkan dianjurkan dalam Islam.
Raulullah Saw melarang banyak tertawa, sebagaimana dalam sebuah hadis :
أقِلَّ الضَّحِك ، فَإن كَثْرَة الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ
Sedikitkanlah tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati. [ Shahih adabul mufrad : 252 ].
2. Makan Ketika Belum lapar atau Banyak Makan
Dalam bahasa Arab makan ketika belum lapar dikenal juga dengan والأكل من غير جوع. Saat seseorang banyak makan, maka orang tersebut sudah mengikuti hawa nafsu perutnya. Selain dapat membuat hati menjadi keras, orang yang banyak makan akan menjadi malas, berat badan tidak ideal dan mudah terserang penyakit. Selain itu, orang yang banyak makan akan sulit untuk berpikir.
Rasulullah SAW bersabda:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أَكَلَاتٍ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Tidak ada wadah paling buruk yang diisi manusia selain perutnya, cukuplah seorang anak Adam makan beberapa suap makanan saja yang dapat mengokohkan tulang punggungnya. Jika memang ia harus mengisi perutnya maka hendaknya ia mem-berikan sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya”. { HR. At-Tirmidzi}
3. Bicara Tanpa Keperluan atau Bicara Berlebihan
Dalam bahasa Arah bicara tanpa ada keperluan disebut juga dengan والكلام من غير حاجة. Bicara berlebihan apalagi jika yang dibicarakan tidak bermanfaat akan mengeraskan hati. Hal ini bisa terjadi karena lidah adalah salah satu perwakilan dari suara hati.
Rasulullah Saw bersabda:
لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ
Tidak akan lurus iman seorang hamba hingga lurus hatinya. Dan tidak akan lurus hatinya hingga lurus lisannya. [ HR. Ahmad ].
Rasulullah pernah menyuruh umatnya untuk berkata baik atau diam. Sebagaimana sabdanya:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barangsiapa yang berimana kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah dia berkata benar atau diam,” [HR. Al-Bukhari}
Itulah tiga hal yang dapat membuat hati menjadi keras. Penyebab hati menjadi keras bukan hanya tiga hal di atas. Namun ketiga hal inilah yang paling sering ditemui dalam masyarakat.